Kesehatan

Kondisi Lidah Bisa Deteksi Penyakit Berbahaya

lidah

Pernahkah anda bertanya mengapa pasien selalu diminta oleh dokter untuk menjulurkan lidah saat diperiksa kesehatannya? Selain berfungsi sebagai indera pengecap, lidah ternyata juga bisa memberikan petunjuk apakah seseorang mengidap penyakit tertentu.

Lidah merupakan jendela organ-organ tubuh. Bagian paling ujung lidah berkaitan dengan jantung, sedikit di belakangnya merupakan indikator paru-paru. Sisi kanannya memperlihatkan fungsi dari kandung empedu dan sisi kirinya fungsi hati. Bagian tengah lidah mengindikasikan bagian perut dan limpa, dan bagian di balik lidah menunjukkan fungsi ginjal, saluran usus, kandung kemih, serta rahim.

Lidah yang sehat normalnya halus, fleksibel, dan lembap. Lidah yang sehat memiliki warna merah pucat atau merah muda, bersih, dan diselimuti papillae yang mengandung indera pengecap atau perasa. Beberapa indikator lidah yang paling umum adalah retakan, celah, lapisan paling luar (kuning, berbulu halus, tebal, putih), garis, pembengkakan, serta timbunan dari warna merah dan goresan-goresan.

Warna, tekstur, dan ukuran lidah bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Lidah yang meradang, merah, hitam, atau berwarna putih, bisa menunjukkan adanya gangguan kesehatan seperti sariawan. Sedangkan lidah yang tampak bengkak biasanya disebabkan karena reaksi alergi.

Warna lidah yang menjadi cokelat atau kehitaman menandakan tubuh mengalami kelebihan minyak, gula, dan tembakau. Sedangkan lidah yang agak kehitaman dan warnanya tidak rata mengindikasikan penggunaan antibiotik, atau pertumbuhan jamur tak terkontrol pada pasien HIV.

Adanya galur panjang pada permukaan lidah pada umumnya memperlihatkan tanda penyakit menular seksual, sifilis. Jika kamu mendapati ada borok atau luka di lidah, waspadai penyakit Crohns atau penyakit pencernaan.

Kekurangan gizi atau vitamin tertentu juga bisa membuat kondisi lidah berubah. Lidah yang tampak lebih “berdaging dan lembut” merupakan gejala kekurangan vitamin B12, zat besi atau asam folat. Sementara luka kecil di lidah, ada benjolan, atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya, bisa menjadi gejala adanya kanker.

Tim peneliti India pun mengembangkan alat tes diagnostik melalui analisa digital lidah pasien dengan menggabungkan gejala penyakit dengan analisis digital lidah untuk mempermudah dokter mendeteksi penyakit. Citra digital lidah tersebut akan menunjukkan adanya warna yang tidak merata, tekstur, pembengkakan, dan faktor-faktor lainnya yang terkait penyakit.

Melalui alat tersebut, bisa diketahui apakah pasien menderita flu, bronkitis, infeksi tenggorokan, sinusitis, alergi, asma, edema paru, dan keracunan makanan. Dalam sistem tersebut bisa dideteksi setidaknya 14 penyakit. Tes lidah ini memang masih terus disempurnakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *