Metropolitan

Jakarta Favorit Ke-2 Investasi se-Asia Pasifim

dsc00980edit2
JAKARTA, JURNAL123.
Urban Land Institute (ULI) dan Pricewaterhouse Cooper (PwC) menempatkan Jakarta pada peringkat kedua sebagai kota paling prospektif dan favorit untuk investasi di Asia Pasifik tahun 2015 mendatang.

Dalam laporan Emerging Trends in Real Estate Asia Pacific 2015, Jakarta hanya kalah dari Tokyo, namun berada di atas Osaka, Sydney, Melbourne, dan kota-kota utama Asia Pasifik lainnya seperti Singapura, Kuala Lumpur, Beijing, dan Shanghai.

Jakarta, menurut laporan yang dilansir pada Jumat (5/12/2014) tersebut, berada di posisi kedua karena ekonomi Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat (booming). Selain itu, pertumbuhan aset menguat dalam beberapa tahun terakhir.

“Secara umum, harga properti pun masih terhitung lebih rendah dibandingkan dengan kota-kota besar Asia lainnya yang berpotensi mendatangkan keuntungan tinggi dari pertumbuhan harga dengan rentang yang lebar,” ujar Chief Executive Urban Land Institute Asia Pasifik, John Fitzgerald.

Namun demikian, Jakarta masih punya isu yang masih menjadi sorotan utama yakni ketidakpastian pasar dan proses kepemilikan tanah serta sistem peradilan yang masih abu-abu. Sehingga kepastian bisnis menjadi terganggu.

Sementara Tokyo yang ada di peringkat atas dianggap sebagai kota favorit untuk investasi properti. Ini merupakan kelanjutan tren positif yang terjadi pada 2014. Popularitas Tokyo dikaitkan dengan rencana stimulus ekonomi besar-besaran pemerintah yang dikatalisasi pembelian properti untuk mengantisipasi kenaikan harga yang cepat.

Sementara pelonggaran kredit yang sedang berlangsung bagi memungkinkan “banyak ruang bagi pasar untuk terus tumbuh”. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa daya tarik Tokyo tidak hanya terletak pada prospek harga aset tetapi juga dalam statusnya sebagai kota dengan tingkat risiko rendah.

Osaka ditempatkan pada posisi ketiga karena mendapat manfaat dari persaingan sengit dengan Tokyo untuk pertumbuhan harga aset. Banyak investor yang kemudian memborong properti di kota ini sehingga pasar sekunder Jepang terus bergerak naik.

Kelebihan kota ini adalah banyaknya pasokan perkantoran yang terserap dalam satu tahun sehingga mereduksi tingkat kekosongan.

Sementara Sydney berada di level keempat untuk investasi karena derasnya aliran dana asing yang masuk. Kondisi ini menggambarkan pergerakan ekonomi demikian dinamis. Terutama karena didorong partsisipasi dana pensiun Australia sehingga menciptakan persaingan ketat untuk properti.

Kota ini juga mengalami minat yang kuat dalam pembangunan, khususnya dalam konversi gedung-gedung kantor tua menjadi unit-unit perumahan.

Sedangkan Melbourne ditempatkan dalam daftar lima besar tempat favorit investasi karena menawarkan lingkungan yang mirip dengan Sydney. Ada penekanan yang signifikan pada pengembangan, berlimpahnya modal untuk investasi, dan imbal hasil yang menarik.(KOM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *