Pentingnya Pemahaman Masyarakat Tentang Stunting
Tomohon. – Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang masih terus terjadi di Indonesia. Stunting tidak hanya bisa menyebabkan dampak buruk yang tidak bisa diubah pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental anak. Menurut Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tomohon Veny Marlin Mongdong.S.Kep.Ns, penting untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan tersebut.
Nyatanya, pencegahan stunting perlu dimulai jauh sebelum menikah dan merencanakan kehamilan, yaitu pada masa remaja.
Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Seorang anak bisa dikatakan mengalami gangguan tersebut bila tinggi badan menurut usia mereka, lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak yang ditetapkan World Health Organization (WHO).
Stunting yang terjadi pada awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun, bisa menyebabkan banyak dampak merugikan bagi anak. Stunting tidak hanya membuat pengidapnya memiliki tubuh terlalu pendek untuk usianya dan tidak berkembang dengan sempurna.
Gangguan tumbuh kembang ini juga dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang, sehingga bisa menyebabkan konsekuensi berbahaya jangka panjang. Seperti, kapasitas belajar yang rendah, penurunan kemampuan mental, kinerja yang buruk di sekolah di masa kanak-kanak. Hal ini akhirnya bisa menyebabkan anak stunting memiliki kualitas dan tingkat kesejahteraan hidup yang rendah saat dewasa nanti.
Bukan hanya itu saja, anak-anak stunting juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis terkait gizi. Contohnya seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas di masa depan.(Redaksi)