InternasionalKesehatan

Omicron Bukan Ancaman! Sejumlah Negara Cabut Pembatasan Covid-19 dan Buka Kedatangan Wisatawan

Jurnal123.com || Internasional – Varian Covid-19 saat ini yang akrab dikenal dengan sebutan Omicron ternyata bukan halangan sejumlah negara membuka kunjungan wisatawan. Hal tersebut disebabkan varian virus kali ini diniliai sangat ringan dampaknya.

Pemerintah Norwegia akan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 yang tersisa karena tingkat infeksi Covid-19 khususnya tingginya Omicron dinilai sudah bukan ancaman membahayakan layanan kesehatan, demikian Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere, Sabtu (12/2/22).

Negara Nordik, yang menghapus sebagian besar pembatasan pada 1 Februari lalu, masih akan mempertahankan beberapa aturan untuk kepulauan Arktik Svalbard. Aturan baru akan berlaku mulai Sabtu pagi waktu setempat.

“Kami menghapus hampir semua tindakan pembatasan virus corona,” kata Perdana Menteri dalam konferensi pers.

“Pandemi Covid-19 tidak lagi menjadi ancaman kesehatan utama bagi sebagian besar dari kita. Varian Omicron menyebabkan penyakit yang jauh lebih ringan dan kita terlindungi dengan baik oleh vaksin.”

Tidak jaga jarak

Kini orang Norwegia tidak perlu lagi menjaga jarak setidaknya satu meter atau memakai masker di tempat yang ramai.

Penghapusan tindakan ini berarti kelab malam dan tempat hiburan lain yang terkena dampak dapat melanjutkan bisnis penuh.

Selain itu, individu yang terinfeksi tidak perlu lagi mengisolasi diri. Sebaliknya, mereka disarankan untuk tinggal di rumah selama empat hari.

Norwegia pada bulan Desember melakukan lockdown sebagian untuk memerangi varian Omicron yang menyebar cepat.

Hal serupa juga dilakukan negera tetangga Malaysia yang akan menyiapkan skema kedatangan wisatawan tanpa karantina mulai 1 Maret mendatang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Dewan Pemulihan Nasional (NRC) pada Selasa (8/2/2022).

Ketua NRC yang juga mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin menyebutkan, dalam skema masuk tanpa karantina ini, wisatawan asing harus menjalani tes Covid-19. Baik sebelum dan setelah tiba di Negeri Jiran.

“Direkomendasikan oleh NRC agar perbatasan negara dibuka sepenuhnya pada waktunya untuk mendukung pemulihan bangsa. Dalam hubungan ini, dewan sepakat bahwa perbatasan negara akan dibuka sepenuhnya pada 1 Maret tanpa perlu karantina wajib,” ujarnya dikutip The Star.

Berdasarkan penilaian resiko

Meski begitu, Muhyiddin juga menegaskan akan merinci jalur akses masuk tanpa karantina ini melalui penilaian resiko dari setiap negara. Dalam hal ini, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan, Khairy Jamaluddin.

“Pembukaan perbatasan negara perlu dilakukan sesuai dan berdasarkan penilaian risiko saat ini,” tambahnya.

Tren kasus infeksi Covid-19 kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan di Malaysia. Dalam data yang disajikan John Hopkins University, kasus harian naik hingga hampir empat kali lipat.

Tercatat, pada Senin (7/2/22) lalu, Malaysia memiliki 11.034 kasus baru. Sementara pada 7 Januari kasus masih berada di level 3.500 per harinya.

Kenaikan ini terjadi saat tetangga RI itu kemasukan varian Omicron. Bahkan, Malaysia sempat melaporkan lonjakan infeksi varian dengan 32 mutasi itu di antara jamaah umrah yang tiba dari Arab Saudi.

Diikuti Thailand dan Singapura

Sementara itu, langkah yang diambil Malaysia juga telah diterapkan beberapa negara seperti Singapura dan Thailand.

Selain ke dua negara itu, negara dekat lainnya seperti Australia juga menjadwalkan membuka perbatasannya tanpa perlu karantina mulai akhir bulan Februari ini.(BBS/JE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *