Asap Rokok Dapat Menjadi Media Tularkan COVID-19
Jurnal123.com – Selain merugikan bagi kesehatan, Rokok juga kini menjadi momok yang mengerikan di tengah pandemi COVID-19. Setelah beberapa waktu lalu paru-paru perokok diklaim sebagai surga virus corona, kini asapnya menjadi media penyebaran virus yang tengah mengguncang dunia saat ini.
Dikutip dari laman Foxnews, asap rokok mengandung ratusan bahan kimia beracun dan setidaknya 70 bahan tersebut dapat menyebabkan kanker. Nyatanya, asap rokok tak hanya memberi bahaya pada perokok aktif tapi juga mereka yang secara pasif menghirupnya.
Salah satunya, bukti bahwa asap rokok ternyata bisa menularkan penyakit yang tengah berkembangluas di dunia, COVID-19. Meskipun asap rokok kemungkinan tidak secara langsung menyebabkan virus corona, perokok dapat menghembuskan tetesan (droplets) yang terinfeksi ke udara.
“Mereka tidak hanya berpotensi menyebarkan virus dengan tidak memakai masker, mereka juga meniup tetesan itu ke orang-orang di sekitar mereka agar berpotensi terinfeksi,” kata kepala petugas medis American Lung Association, Dr. Albert Rizzo, , kepada Associated Press.
Menurut Salud America, organisasi kesehatan yang berbasis di Texas, bahkan setelah asap rokok menghilang, asap rokok yang menempel pada debu, pakaian, dinding, dan furnitur, dapat menjadi sumber virus.
“Debu mungkin mengandung partikel [asap rokok] yang lebih besar dari virus corona. Jadi, [asap rokok dan aerosol perokok pasif] mungkin mengandung COVID-19,” kata para peneliti Ilmu dan Teknologi Lingkungan itu.
Asap rokok telah memberi dampak buruk pada kesehatan seperti mengurangi fungsi paru-paru, dapat memicu asma dan menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru atau stroke. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menegaskan, semua kondisi itu akan mempersulit gejala jika tertular virus corona.
Perokok juga lebih mungkin mengalami komplikasi akibat virus dibandingkan bukan perokok. Selain itu, perokok terbukti lebih rentan tertular virus SARS-CoV-2 tersebut lantaran paru-parunya mudah terserang virus.
Diketahui, virus ini memang menyebar dari orang ke orang melalui tetesan pernafasan atau droplets. WHO juga telah mengakui bahwa virus ini dapat menular melalui udara dengan kondisi tertentu seperti minim ventilasi dan padat penduduk.(VIN)