KesehatanNusantara

Update Corona Indonesia 18 Juli: 84.882 Positif, 43.268 Sembuh dan Meninggal 4.016

Jurnal123.com – Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah sebanyak 1.752 orang pada Sabtu (18/7), sehingga total menjadi 84.882 orang. Dari total jumlah tersebut, 43.268 orang di antaranya sembuh dan 4.016 orang meninggal dunia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan angka tersebut dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama 24 jam hingga pukul 12.00 WIB siang ini. Spesimen yang diperiksa selama 24 jam ini sebanyak 25.552 spesimen.
“Dari pemeriksaan ini kita dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.752 Sehingga totalnya 84.882 ,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/7).

Selain penambahan lebih dari seribu kasus positif, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 1.434 orang. Sementara yang meninggal hari ini bertambah 59.
Demi mencegah penyebaran virus corona, Yurianto meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, penularan masih terjadi karena masih ada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama saat berkegiatan di luar rumah.

Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain senantiasa memakai masker, menjauhi keramaian, dan rajin mencuci tangan. Dia berharap masyarakat tidak abai terhadap aturan itu agar laju penularan virus corona benar-benar bisa ditekan.
Sebelumnya, pada pemaparan laporan pada Jumat (17/7),

Yurianto mengumumkan kala itu jumlah total positif Covid-19 di Indonesia ada 83.130 kasus. Dari jumlah tersebut, 41.834 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 3.957 orang meninggal dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan informasi bahwa mikro droplet virus corona bisa bertahan di udara. Tingkat penularan bisa semakin tinggi andai masyarakat tidak memakai masker.Yurianto juga menyarankan masyarakat untuk menyertakan sirkulasi udara baik di ruangan yang digunakan untuk beraktivitas. Dia pun mengimbau agar jendela dibuka setiap pagi.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan penyebaran virus corona lewat udara disebabkan oleh mikro droplet yang bertahan di udara. Penyebaran virus corona melalui udara itu berpotensi terjadi di ruangan tertutup.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan puncak penularan di Indonesia terjadi pada Agustus dan September. Perkiraan tersebut mengacu pada jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 yang saat ini terus melonjak. Sebelumnya ia meminta jajarannya untuk menurunkan kurva Covid-19 pada Mei 2020 dengan cara apapun. Target itu gagal dipenuhi. Ia pun mendorong para menterinya untuk bekerja lebih keras.(CIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *