Update Corona Indonesia 17 Juli: 83.130 Positif, 41.834 Sembuh dan 3.957 Meninggal Dunia
Jurnal123.com – Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah sebanyak 1.462 orang pada Jumat (17/7), sehingga total menjadi 83.130 orang. Dari jumlah tersebut, 41.834 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 3.957 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan angka tersebut dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama 24 jam hingga pukul 12.00 WIB siang ini. Spesimen yang diperiksa selama 24 jam ini sebanyak 29.176 spesimen.
“Dari pemeriksaan ini kita dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.462 orang. Sehingga totalnya menjadi 83.130 orang,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (17/7).
Selain kasus positif, pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 1.489 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia bertambah 84 orang.
Demi mencegah penyebaran virus corona, Yurianto meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, penularan masih terjadi karena masih ada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama saat berkegiatan di luar rumah.
Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain senantiasa memakai masker, menjauhi keramaian, dan rajin mencuci tangan. Dia berharap masyarakat tidak abai terhadap aturan itu agar laju penularan virus corona benar-benar bisa ditekan.
Yurianto juga menyarankan masyarakat untuk menyertakan sirkulasi udara baik di ruangan yang digunakan untuk beraktivitas. Dia pun mengimbau agar jendela dibuka setiap pagi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan informasi bahwa mikro droplet virus corona bisa bertahan di udara. Tingkat penularan bisa semakin tinggi andai masyarakat tidak memakai masker.
Sementara anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan penyebaran virus corona lewat udara disebabkan oleh mikro droplet yang bertahan di udara. Penyebaran virus corona melalui udara itu berpotensi terjadi di ruangan tertutup.
Presiden Joko Widodo mengatakan puncak penularan di Indonesia terjadi pada Agustus dan September. Perkiraan tersebut mengacu pada jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 yang saat ini terus melonjak.
Sebelumnya ia meminta jajarannya untuk menurunkan kurva Covid-19 pada Mei 2020 dengan cara apapun. Target itu gagal dipenuhi. Ia pun mendorong para menterinya untuk bekerja lebih keras.(CIN)