ASEAN Rilis Situs Bersama Info Pandemi dan Wisata
Jurnal123.com – Negara-negara ASEAN sepakat menggunakan media satu pintu terkait penanganan dan perkembangan COVID-19 sekaligus sarana promosi pariwisata, yakni situs visitseasia.travel.
Situs tersebut terkait statistik COVID-19, anjuran perjalanan (travel advisory), serta upaya dan hasil positif dari negara-negara ASEAN dalam penanganan COVID-19.
Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, Kartika Candra Negara sebagai Head of Delegation Indonesia pada ‘Special Video Conference Meeting of ASEAN Tourism Communication Team (ATCCT) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)’ yang berlangsung secara daring pada Kamis (4/6) menjelaskan, fokus komunikasi krisis seluruh ASEAN Member States (AMS) saat ini adalah mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap kualitas kebersihan, kesehatan, dan keamanan destinasi wisata ASEAN pascapandemi.
ATCCT ini merupakan tindak lanjut dari ‘Special Meeting ASEAN Tourism Ministers’ pada 29 April 2020 yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
“Masyarakat dunia ingin mengetahui strategi dan perkembangan penanganan COVID oleh AMS, apa saja upaya yang telah dilakukan para pemangku jabatan industri pariwisata di masing-masing negara dan ASEAN secara keseluruhan dalam rangka menghadapi tatanan kenormalan baru pariwisata,” kata Kartika, seperti yang dikutip dari keterangan resmi pada Senin (8/6).
Malaysia sebagai Chair ATCCT kemudian mengusulkan optimalisasi situs bersama pariwisata ASEAN, yakni visitseasia.travel, untuk menampilkan konten khusus COVID-19.
Sementara Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu selaku Focal Point Crisis Communication menyampaikan bahwa Indonesia dalam penanganan COVID-19 di sektor pariwisata berpedoman pada Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2019 tentang Manajemen Krisis Kepariwisataan.
Yakni melakukan analisis dampak krisis, memberikan layanan informasi dan layanan bagi wisatawan serta sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif, yang di antaranya memaksimalkan teknologi digital termasuk pemanfaatan media sosial dan media digital.
“Pemerintah Indonesia menyediakan situs covid19.go.id yang dikelola oleh Gugus Tugas Nasional sebagai sumber resmi data COVID-19 Indonesia. Sedangkan untuk perkembangan penanganan COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyediakan microsite pedulicovid19.kemenparekraf.go.id,” kata Agustini Rahayu.
“Pemanfaatan teknologi digital ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat maupun wisatawan terkait perkembangan penanganan COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia.
Sebagai tambahan, Kepala Biro Komunikasi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan protokol kesehatan untuk berbagai sektor dan Health Care Card versi manual dan elektronik untuk wisatawan.
Sesuai mekanisme rotasi, Chairman ATCCT untuk periode 2020 adalah Kamboja dengan Co-Chair Indonesia. Salah satu fokus kerja ATCCT selanjutnya adalah optimalisasi situs visitseasia.travel sebagai informasi satu pintu penanganan COVID-19 dan promosi pariwisata negara anggota ASEAN.
Sebelumnya Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam ‘Special Meeting ASEAN Tourism Ministers’ pada 29 April 2020 menegaskan kembali dukungan Indonesia dalam pengembangan pariwisata digital dan memasukkannya ke Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025. Bahwa teknologi dan media digital memberi cara baru dalam rutinitas dan kehidupan yang akan menjadi normal baru.
“Pandemi ini akan membawa kita pada kondisi new normal. Di samping mendorong pentingnya standar kesehatan dan kebersihan bagi para profesional pariwisata, melalui pertemuan virtual ini, kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita. Kita harus menanggapi tantangan bersama ini dengan bekerja sama. Bersama kita akan kuat,” kata Angela.(CIN)