EkonomiOtomotif

Produsen Mobil Mengeluh tak ada Penjualan Selama Pandemi Corona

Jurnal123.com – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonedia (Gaikindo) mengaku para perusahaan otomotif tidak memiliki target penjualan muluk-muluk dalam menghadapi momen Ramadhan dan lebaran di tahun ini. Sehingga tidak ada target khusus yang dibebankan.

Padahal setiap tahunnya, momen ini menjadi waktu panen bagi perusahaan otomotif karena permintaan yang cenderung meningkat. Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara lebih realistis di tahun ini karena masa pandemik corona belum terlihat kapan berakhir.

“Kita nggak ada bayangan sama sekali (target hadapi Ramadhan). Ini kejadian di luar normal. Kita nggak tahu,” katanya seperti dilansir CNBC Indonesia, Selasa (21/4).

Sebenarnya, sinyal penurunan penjualan mobil sudah terlihat sejak bulan Maret lalu. Berdasar data Gaikindo, penjualan mobil tercatat hanya 76.800 unit atau drop 15% dibandingkan dengan Maret 2019 yang masih mencatatkan penjualan 90.368 unit. Kukuh menilai hal itu wajar karena daya beli masyarakat yang menurun saat ini.

“Kami Gaikindo melihatnya sekarang prioritasnya pandemi dulu. Selama pandemi masih ada, nggak akan ada peningkatan. Nggak ada orang mau beli kendaraan. Kalau pun ada, sangat sedikit. Karena mobil pun kebutuhan ke berapa lah. Bukan yang utama. Kecuali benar-benar kritis,” paparnya.

Saat ini perusahaan otomotif lebih berfokus untuk bisa bertahan hidup hingga masa pandemi virus corona usai. Selain itu, juga ambil bagian dalam menghentikan proses produksi. Menurut Kukuh, itu salah satu cara untuk menghindari penyebaran virus korona di tempat kerja.

“Itu salah satu upaya agar penyebaran ga makin parah. Sebab apa artinya merancang bisnis kalau masyarakat sakit. Jadi masyarakat harus disembuhkan dulu, baru rencana berikutnya,” sebut Kukuh.

Produsen Sudah Revisi Target

Gaikindo sudah merevisi target penjualan mobil 2020 dari yang semula sebesar 1,1 juta unit menjadi setengahnya atau 600 ribu unit. Namun, ia menegaskan bahwa target itu bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bisa lebih tinggi, namun cenderung ke arah lebih rendah.

Pada masa pandemi corona belum juga mengirimkan sinyal kapan bakal usai. Namun, target tersebut menjadi patokan bagi perusahaan otomotif untuk bisa mengejar angka yang sudah ditetapkan, utamanya usai korona mereda.

“Iya secara general gitu (600 ribu unit). Tentu kita ingin patokan supaya bisa merencanakan. Menghitung stok yang masih ada dan sebagainya,” katanya.

CNBC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *