Lingkungan Hidup

Kapolri Ingatkan Jaga Lingkungan Guna Hindari Bencana Banjir dan Longsor

Kapolri Jendral Idham Azis (kiri) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan aksi peduli lingkungan di Cikeas Jawa Barat

Jurnal123.com –  Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah pada awal tahun ini merupakan sebuah peringatan agar seluruh elemen masyarakat turut menjaga kelestarian lingkungan.

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis di Pusat Latihan Multifungsi Mabes Polri, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020)mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah pada awal tahun ini merupakan sebuah peringatan agar seluruh elemen masyarakat turut menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini dikatakan saat menghadiri acara Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia. “Di awal tahun 2020 terjadi banjir darnya.

Selanjutnya, Idham menegaskan Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia sekaligus Hari Lingkungan Hidup Nasional menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat, termasuk anggota kepolisan, dalam menjaga lingkungan. “Ini kebetulan momentumnya hari ini adalah Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia sekaligus Hari Lingkungan Hidup Nasional sehingga bersama rekan-rekan PJU saya berpikir kenapa kita tidak ambil momen ini untuk menggugah nurani kita semua sebagai anak bangsa agar mau dengan ikhlas menanam,” tegasnya

Dalam acara itu Idham menyempatkan untuk menanam pohon secara simbolik bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo.  Total tanaman yang akan ditanam nantinya sebanyak 2.020 batang. Hadir pula sejumlah pejabat tinggi Polri, yaitu Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, As SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, Kakorlantas Polri Irjen Istiono, serta Kapolda Jawa Barat Irjen Budi Rudy Sufahriadi.

Berdasarkan data BPBD, enam hari pasca-banjir dan longsor, tercatat sebanyak 67 korban melayang dan satu orang hilang. Dalam bencana yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, sekitar 293 kelurahan dan 74 kecamatan ikut terdampak. Sementara, jumlah pengungsi di wilayah Jabodetabek dan Banten menembus angka 35.502 jiwa.

Adapun sebaran data korban di masing-masing wilayah, di antaranya jumlah pengungsi di Jakarta sebanyak 3.685 jiwa dan meninggal dunia 16 orang. Kemudian di Jawa Barat, terdapat 15.400 pengungsi dan 31 orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah pengungsi di Banten mencapai 16.821 jiwa, 20 orang meninggal dunia dan satu hilang.

Editor : Vecky Ngelo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *