Politik

Jokowi : Jabatan Tangan Masalah Kecil Sebaliknya Negara Membutuhkan Pemikiran dan Gagasan Besar

Presiden Jokowi (kemeja putih) Berjalan Bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) Saat Penutupan Kongres Partai Nasdem

Jurnal123.com – Presiden Joko Widodo membantah internal koalisi partai pendukungnya tidak rukun. Dia menyatakan koalisinya tetap solid dan tak retak.

Dalam beberapa pekan belakangan, soliditas koalisi Jokowi disorot banyak pihak. Sejumlah pihak menilai koalisi Jokowi mulai goyah lantaran sejumlah peristiwa politik.

Sebut saja, momen ketika Megawati mengabaikan jabatan tangan Surya Paloh saat upacara pengambilan sumpah jabatan anggota DPR 2019-2024, 1 Oktober lalu. Kemudian terbaru, manuver Paloh menemui tokoh oposisi Presiden PKS Sohibul Iman. Hingga isu ada partai koalisi tak puas dengan jatah menteri dari Jokowi.

“Jadi salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja,” kata Jokowi di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11).

Jokowi menilai momen kelewatan jabat tangan sudah biasa terjadi di antara pejabat atau tokoh politik. Oleh sebab itu, dia meminta isu Megawati menolak jabatan tangan Paloh tidak besar-besarkan lagi.
“Wong saya ini kalau pas nyalamin kadang-kadang tangan saya sudah ke sini, ada 2 yang kelewatan sering kok. Jangan dimasalahin hal kecil itu. negara ini butuh pemikiran besar, ide besar, gagasan besar untuk memakmurkan, dan sejahterakan keadilan sosial bagi selruuh rakyat Indonesia,” tegas Jokowi.

Saat berbicara di Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Paloh kembali menyinggung hal tersebut. Dia pun menegaskan hubungannya dengan Mega baik-baik saja.
“Kita sayang dengan tokoh-tokoh bangsa, sayang Pak Jokowi, sayang Pak Ma’ruf, Pak JK. Betapa saya masih sayang dengan Mbak Mega, jangan pernah ragukan itu,” katanya.

“Ini penting sekali Mbak Mega enggak salaman dengan saya bisa rusak semua Indonesia,” tambahnya.

Paloh mengaku setelah ramai soal itu mengirim utusan untuk mencari tahu apakah benar Mega marah.
“Saya coba kirim intelijen, investigasi apa betul Mbak Mega enggak salam saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja,” tutupnya disambut riuh peserta Kongres.(MER)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *