TNI- Polri Tambah Personil di Papua dan Papua Barat Guna Meningkatkan Pengamanan

Jurnal123.com – Upaya memberikan rasa aman di Papua Barat dan Papua, jumlah pengamanan TNI Polri ditambah 12 SKK berjumlah 1200 personil.
Ini dilakukan untuk penguatan keamanan disana. Seiring dengan itu juga dilakukan agar membatasi pengaruh bagi masyarakat Papua.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas, Kombes Pol Asep Adi Saputra di temui di Mabes Polri di Jalan Tronojoyo No.3 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (22/8)2019 mengatakan sudah 12 SSK yang kurang lebih 12.000 pasukan ada disana dalam rangka melakukan penguatan terhadap keamanan disana.” Dan tidak hanya Kepolisian pihak TNI juga bersama saling bahu membahu untuk menjaga situasi disana,”ujarnya.
Selanjutnya, Asep menegaskan yang jels kehadiran Polri TNI memberikan jaminan keamanan dengan harapan adanya penguatan ini kita menjaga ketertiban disana sehingga masyarakat dapat tenang aktivitas sehari-hari. “Ini adalah pengutan back up dari seperti di Sulawesi kita geser kesana, dan kita konsentrasi ada di Fak-fak, Manokwari dan juga di Sorong,” tegasnya.
Ketika ditanya siapa saja yang didekati secara spesifik disana, Asep menjelaskan tentu itu dilakukan tadi malam Forkompinda provinsi di Papua Barat ini dilakukan rapat bersama melihat seluruh elemen masyarakat disana. Tokoh Masyarakat, tokoh Agama dan tokoh lainnya, tentunya informal Leader baliau yang di harapkan menjadi perekat yang kuat antar masyarakat disana kita berikan pemahaman supaya hal ini tidak terjadi kembali.” Karena tentunya kita waspada jangan sampai ini berkembang di dalam di daerah tersebut sendiri. Sehingga konflik diantara mereka dapat termegah dengan diberikan pemahaman-pemahaman oleh seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Asep merinci jadi tidak untuk Forkominda saja, Pemerintah daerah tetapi yang lebih efektif kita bergandengan tangan terutama tokoh yang kita harapkan menjadi sumber inspirasi yang dituruti dipahami dan didengar apa yang disampaikan.
“Kita dalam konteks pengamanan ini tidak boleh under istimed tetap dalam over istemed arti ada hal-hal yang bisa kita prediksi dan ada hal ter prediksi kita tetap dalam menjaga itu. Ya, kita tidak boleh meremehkan situasi yang ada itu lebih penting supaya apa bila terjadi sesuatu kita akan lebih bersiap. Yang utama sekali kehadiran kuta adalah pencegahan,” rincinya.
Menyunting dengar-dengan itu ada kelanjutan, bagaimana kepolisian, Asep mengungkapkan ya, secara umum belum ada insiden yang lain semua kondusif dan perkembangan kita cek lagi.”Pemblokiran data kita koordinasi dengan kominfo dan kemarin sudah di umumkan kemarin, pada hari Rabu(21/8)2019 . Itu merupakan strategi dari Kominfo bagaimana turut dengan stechokder lain memiliki tanggung jawab menjaga keamanan. Saya kira pertimbangan itu tidak terlepas bahwa berita-berita yang tidak benar kan disalurkan oleh media sosial,” ungkapnya.
Jadi, Asep membeberkan Kita sudah belajar dari penanganan saat ada aksi 212 3 Mei yang lalu. Saya kira itu dan strategi untuk kita memberikan jaminan keamanan supaya masyarakat juga dapat kepastian terhadap informasi-informasi yang ada atau beredar sehingga tidak muda lagi orang yang mempunyai niat yang tidak baik untuk menyebarkan berita-berita hoaks atau benar yang mengarah kepada hasutan dan kata-kata bohong. “Kalau kita lihat hari ini komunikasi dengan teman-teman yang berada di Papua dan Papua Barat semua sudah lancar. Saya kira ada proses normal,” bebernya.
Ada anggapan di Blokir penebangan akses ada tuntutan informasi kepada publik, Asep menandaskan saya kira konteksnya untuk menjaga keamanan, karena ada berapa faktor keamanan berdasarkan situasi dan era saat sekarang ada hal-hal baru jadi faktor yang mempengaruhi bagaimana proses keamanan yang terwujud itu lah yang kita olah . Salah satu wujudnya Kominfo management komunikasi yang mereka kelolah bisa membantu ciptakan situasi kondisi yang baik.
“Dikatakan dalam siaran pers itu adalah bagian yang sifatnya koordinasi dengan aparat penegak hukum dan kementerian Lembaga terkait. Jadi kita sifatnya berkoordinasi intinya kita melakukan upaya-upaya supaya bersinergi saling membangun membantu yang tujuannya betul-betul menciptakan situasi yang aman dan misinya sama.
Jadi tadi sudah saya katakan kebijakan ini tidak terlepas bagaimana turut sertanya tersebarnya berita-berita bohong yang memberikan dampak buruk bagi situasi,” tandasnya.( Vecky Ngelo)