Hukum

Tuntaskan Kasus 21 Mei dan 22 Mei : Polri Bentuk Tim Gabungan Irwasum-Kompolnas-Komnas HAM-Ombusman

Peristiwa Kerusuhan 21 – 22 Mei di Kawasan Thamrin

Jurnal123.com –  Upaya mencari tahu dan mencari fakta utuk kasus kerusuhan pada 21 Mei dan 22 Mei 2019 kahirnya dibentuk tim gabungan oleh Kapolri  dan dimotori oleh Irwasum dan tim ini juga bekerja sama denganKompolnas, Komnas HAM dan Ombudsman.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas, Kombes Pol Asep Adi Saputra di temui di Mabes Polri di Jalan Trunojoyo No.3 Kebayoran Lama,Jakarta Selatan, Rabu(12/6)2019 mengatakan  sehubungan dengan tim investigasi gabungan ini terkait kita dengan mencari fakta itu peristiwa 21 Mei dan 22 Mei di Jakarta yang lalu..”Rekan-rekan sekalian tim gabungan investigasi ini merupakan bentukan Bapak Kapolri yang diketuai oleh Bapak Irwasum Polri. Kegiatannya adalah untuk mencari bagaimana mencari fakta-fakta yang terjadi sesungguhnya ketika tanggal 21 Mei dan 22 Mei itu di Jakarta,” ujarnya.

Selanjut, Asep  menegaskan kemudian dalam mekanisme kerjanya tim investigasi gabungan juga bekerjasama secara paralel dengan fungsi-fungsi pengawasan yang lainnya. “Ya, misalnya seperti Kompolnas, Komnas HAM dan juga Ombusman. Kemarin dan  beberapa lalu dilakukan kegiatan kita untuk berkoordinasi dengan Ombusman, yang kedua di Kompolnas secara keseluruhan. Kedua lembaga ini menyambut baik terhadap upaya investigasi ini,” tegasnya.

Untuk itu,Asep menjelaskan ada sebuah semangat dimana secara keseluruhan seluruh lembaga ini akan bekerja sama untuk saling suport mencar fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi dilapangan pada peristiwa tanggal 21 Mei dan 22 Mei itu “Sampai dengan hari ini ada 9 korban meninggal dunia  akibat peristiwa tanggal 21 Mei dan 22 Mei itu , salah satu tugas penting dari tim investigasi bersama ini atau gabungan itu lah mencari penyebab dari ke 9 orang yang meninggal dunia ini.. Karena begini tidak secara keseluruhan kita mengetahui dimana tempat kejadian perkara( TKP) terjadi perkara ini hal menyebabkan meninggal dunia tersebut. Semua korban-korban ini dan pelaku,” jelasnya.

Lebih lanjut, Asep mengakui perkara ini,karena semua korban-korban atau pelaku diduga sebagai aksi rusuh  ini langsung di antar ke rumah sakit. Jadi kita menelusuri kembali karena korban-korban itu suatu saat langsung meninggal dunia. Ini menjadi penting sebagai titik awal penyelidikan kita.” Dimana kejadiannya, lalu seperti Apa peristiwa sesungguhnya dan saksi-saksinya,” akunya.

Ketika ditaya selain tidak tahu , hambatannya apa, Asep mengungkapkan dalam tahapan penyidikan ada prosesnya, terutama sekali berangkat dari pengolahan TKP, oleh karena kita perlu mengetahui TKP ada dimana. Dari situ kita ingin mengembangkan. Saksi-saksi yang melihat, yang mengetahui dan mendengar “Kemudian karena ini meninggal dunia diduga akibat dari peluru tajam maka kita harus mengetahuinya nanti. Bagaimana arah tembak , jarak tembak dan sebagainya dan sebagainya. Sehingga olah TKP ini  menjadi penting , sekali lagi ini adalah kita menemukan dulu, TKPnya ada dimana itu tugas kita,” ungkapnya.

Jadi, Asep menandaskan o leh karenanya diharapkan sebagai kerjasama ya selain dari lembaga-lembaga saya sebutkan juga masyarakat kan bisa memberikan keterangan-keterangan itu. “Intinya saat ini investigasi gabungan sedang bekerja keras untuk menemukan bukti-bukti itu,” tandasnya.

Kan ada dua orang yang terafiliasi masuk dalam garis itu dan Apakah masih ada,pengejaran terhadap tokoh-tokoh lain, apa perkembangan, Asep membeberkan Saya ingin abdate dulu dan saya ingin sampaikan dari upaya penegakan hukum terhadap peristiwa 21 Mei dan 22 Mei ada 447 orang yang dilakukan penahanan di Polda Metro Khususnya.”Saat ini semua sudah dalam pemotretan dari aspek penyidikan . Kelompok-kelompok mana saja yang terlibat disampaikan terkait dengan garis ini juga sudah ada beberapa yang ditahan dan kemudian sedang dilakukan pengembangan bagaimana dia mempersiapkan segala sesuatunya, proses sehingga dia mampu memsiapkan sampai ke Jakarta, ” beberkan.

Keterlibatan Kivlan dan tempo membuat laporan, Asep menambahkan adanya beberapa dugaan terhadap kelompok-kelompok tertentu ya yang terlibat pada tanggal 21 Mei  dan 22 Mei khususnya disebutkan salah satu media ,ini bagian dari sumber informasi terus akan di dalami oleh penyidik tentunya semua tidak hanya pada persoalan  pemberitaan bagaimana aspek-aspek persoalan sudah ditemukan dalam proses ini.” Kita juga perlu konfirmasi kepada aspek-aspek lain seperti adanya saksi-saksi ,barang bukti dan petunjuk lainnya,” tambahnya. (Vecky Ngelo).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *