Laba Telkom 2018 Turun 18,6% Jadi Rp 18 T
Jurnal123.com – Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)sepanjang tahun lalu masih mengalami penurunan keuntungan. Tercatat secara konsolidasi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai Rp 18,03 triliun, jumlah tersebut turun 18,57% dibanding dengan laba bersih 2017 yang senilai Rp 22,14 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, tahun lalu pendapatan perusahaan tercatat naik menjadi Rp 130,78 triliun. Tumbuh 1,97% dari pendapatan sepanjang 2019 yang senilai Rp 128,25 triliun.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga menjelaskan kontribusi pendapatan tersbesar disumbangkan dari bisnis digital yang meliputi konektivitas broadband dan layanan digital sebesar 62%, naik dari 52,1% di tahun sebelumnya.
Di segmen mobile yang diwakili Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 89,3 triliun, EBITDA Rp 47,4 triliun dan laba bersih Rp 25,5 triliun.
Lalu lintas layanan mobile data tahun 2018 meningkat 101,7% YoY menjadi 4.373.077 terabyte, didorong oleh jumlah pelanggan data sebanyak 106,6 juta pelanggan atau 65,4% dari total pelanggan Telkomsel. Basis pelanggan data, jumlah dan jangkauan BTS 3G/4G serta peningkatan lalu lintas data akan menjadi pondasi untuk pertumbuhan positif kinerja Telkomsel di tahun 2019.
Pada segmen consumer, jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 72,2% menjadi 5,1 juta pelanggan di akhir tahun 2018.
Segmen enterprise mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10,1% menjadi Rp 21,1 triliun. Pendorong utama pertumbuhan pendapatan tersebut adalah layanan IT Service yang tumbuh sebesar 48,2%.
Segmen Wholesale and International Business mencatat pendapatan sebesar Rp 10,1 triliun dengan pertumbuhan 35,6%, naik dari Rp 7,4 triliun pada tahun 2017.
“Pencapaian sepanjang 2018 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company yang berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” kata Alex dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (1/5).
Sepanjang tahun lalu, total belanja modal (capital expenditure/capex) yang digelontorkan sebesar Rp 33,6 triliun. Capex tersebut digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, Satelit Merah Putih dan Data Center & Cloud.
Hingga akhir Tahun 2018, Telkom telah memiliki total BTS sebanyak 189.081 unit dengan BTS 3G dan 4G LTE sebanyak 138.771 unit, sedangkan jaringan backbone serat optik mencapai panjang 161.652 km. (CNB)