Jokowi-Ma’ruf Makin Sulit Dikejar
Jurnal123.com – Sejumlah kalangan menilai Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, bakal tak tergoyahkan untuk menguasai suara pemilihan presiden pada 17 April mendatang. Apalagi, dari hasil sembilan survei yang digelar pada 2019, tidak ada satu pun yang memenangkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.
Ketua Bidang Hukum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Andi Syafrani, mengatakan berdasarkan hasil survei, makin sulit bagi Prabowo mampu menumbangkan Jokowi. “Waktu yang tersisa tidak cukup untuk mengubah konfigurasi pemilih secara cepat dan banyak. Posisi ini menguntungkan Jokowi. Butuh keajaiban bagi Prabowo,” kata Andi, di Jakarta, Jumat (29/3).
Berdasarkan rangkuman sembilan survei nasional, perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf versus Prabowo-Sandi antara 9–27 persen dengan margin of error rata-rata +/- 2,5 persen. Survei terakhir yang dirilis Centre for Strategic and Internasional Strategic (CSIS), Kamis (28/3), Jokowi-Ma’ruf unggul dengan angka elektabilitas 51,4 persen. Petahana ini unggul 18,1 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan angka 33,3 persen.
Sebelumnya, Charta Politika Indonesia pada Senin (25/3) merilis hasil survei yang menyebutkan Paslon Jokowi- Ma’ruf unggul 53,6 persen dibandingkan Prabowo-Sandi, yang hanya mendapatkan angka 35,4 persen. Dengan demikian selisih keunggulan suara Jokowi-Ma’ruf mencapai 18,2 persen. (Lihat infografis)
Tingkat Kepuasan
Dihubungi terpisah, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan hasil survei yang seluruhnya mengunggulkan Jokowi-Ma’ruf merupakah hal yang alamiah terjadi pada petahana.
Sebab, selama lima tahun memimpin sudah banyak bukti, sehingga tingkat kepuasan dan kepercayaan publik terhadap petahana tinggi dan dapat memengaruhi angka elektabilitas. “Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi berbanding lurus terhadap angka elektabilitasnya,” katanya.
Namun, Adi juga menyampaikan kepada kubu 01 untuk tidak lengah terhadap keunggulan dalam survei. Ia menyarankan kepada tim sukses 01 untuk terus bekerja keras selama sisa masa kampanye selesai, meskipun secara logika Jokowi -Ma’ruf sudah unggul di atas langit dari pesaingnya.
“Petahana harus waspada dengan sisa waktu terakhir kampanye, sampai KPU mengetok palu mengumumkan pemenangnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Aditya Perdana, mengatakan bahwa hasil survei cenderung stabil jika mendekati hari pemungutan suara, sehingga dapat dijadikan prediksi hasil pemilu. “Bisa berubah kalau ada suatu fenomena yang dapat mengubah persepsi umum masyarakat. Misal mendekati hari-H, ada salah satu paslon melakukan sesuatu yang menghebohkan,” ucapnya.(KOR)