Featured PostsPolitik

Tanggapi Pidato Prabowo, Jokowi Singgung Bicara Sesuai Fakta

Jurnal123.com – Presiden Joko Widodo ikut memberi tanggapan terkait pidato kebangsaan yang diucapkan Prabowo Subianto pada Senin (14/1/2019).

Jokowi mengakui, banyak hal di pemerintahannya yang belum berjalan dengan baik. Kendati demikian, ia memastikan, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan.
“Jangan pesimistis lah. Kalau ada yang belum baik iya, banyak yang belum baik.”

“Tapi kita harus optimistis, kita perbaiki, kita perbaiki, kita perbaiki. Itu tugas kita,” kata Jokowi kepada wartawan di Sentul, Bogor, Rabu (16/1/2019).

Saat ditanya mengenai kritik Prabowo soal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disebut hampir bangkrut, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh.

Ia meminta wartawan menanyakan hal itu kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Begitu juga soal masalah krisis keamanan dan Alutsista yang disinggung Prabowo, Jokowi enggan menanggapi lebih jauh.

Calon presiden nomor urut 01 ini meminta awak media menanyakan hal itu kepada Panglima TNI. Jokowi hanya meminta agar Prabowo berbicara berdasarkan data-data dan fakta yang ada.

“Ya tentu saja kalau ngomong itu dengan data dengan fakta-fakta dan yang paling penting rencana ke depan seperti apa,” kata Jokowi.

Sebelumnya, pada pidato kebangsaan, calon presiden nomor urut 02, Prabowo mengkritik pemerintahan Jokowi yang dinilainya membuat sejumlah BUMN dalam kondisi bangkrut.

“Negara yang membiarkan BUMN kita, Pertamina, Garuda, sekarang dalam keadaan kalau bisa dibilang ya bangkrut,” kata Prabowo.

Prabowo menyebut sejumlah BUMN bangkrut karena utangnya sudah menumpuk.
Menurut Prabowo, setiap tahun banyak BUMN yang kondisi keuangannya merugi.

“Pertamina, PLN Krakatau Steel, sekarang utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya pun tak seberapa,” kata dia.
Selain itu, nenurut yang info yang Prabowo dapatkan, pertahanan Indonesia saat ini tengah dalam kondisi kurang baik.

Sebab, ungkap Prabowo, cadangan peluru yang dimiliki Indonesia jika terjadi perang tidak akan cukup hingga satu minggu.

Menurut Prabowo, informasi itu ia dengar dari Menteri Pertahanan Indonesia yang saat ini tengah menjabat.

“Bahkan Menteri Pertahanan pemerintah yang sekarang saja mengatakan, kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari,” ujar Prabowo.

“Karena peluru hanya tiga hari yang ada. Bukan saya, yang sampaikan itu Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari pemerintah sekarang sendiri yang mengatakan karena beliau juga seorang patriot, beliau ingin hal ini diketahui oleh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Sumber: Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *