Kewirausahaan di Indonesia Masih Rendah

Jurnal123.com – “Jumlah kewirausahaan di Indonesia masih sangat rendah, yang mana pada tahun ini hanya 3,1%. Tertinggal dibanding negara maju yang mencapai 14%”. Hal tersebut disampaikan Enggartiasto Lukita di Bandung.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menerima gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam bidang pendidikan kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Pemberian gelar merupakan rekomendasi tiga Guru Besar UPI sebagai promotor dalam rangkaian Dies Natalis.
“Sebagai alumni UPI yang menyandang status mahasiswa selama tujuh tahun, tidak pernah terlintas sedetik pun dalam benak saya untuk mendapatkan gelar akademis tertinggi seperti ini,” kata Enggar di Bandung, Kamis (18/10).
Dia menjelaskan tingkat kewirausahaan di Indonesia masih sangat rendah. Menurut catatannya, jumlah wirausaha di Indonesia pada tahun ini hanya 3,1%, jauh tertinggal dibandingkan negara maju yang mencapai 14% dari total penduduk usia kerja.
Berdasarkan Global Entrepreurship Index, Indonesia hanya menempati peringkat 94 dari 137 negara. Padahal negara tetangga berada di atas, seperti Singapura peringkat 27, Malaysia peringkat 58, Thailand peringkat 71, dan Filipina peringkat 84.
Enggar yang pernah menjabat sebagai Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) ini mengungkapkan salah satu penyebab rendahnya kewirausahaan yakni terkait sistem pendidikan. “Mungkin edukasi di Indonesia kurang mendorong anak didik untuk berkembang menjadi seorang wirausaha,” ujarnya.
Dia pun mendorong generasi muda untuk mulai menciptakan lapangan pekerjaan. Iklim investasi Indonesia yang kondusif dalam industri 4.0 bisa terus didorong melalui pertukaran ide dengan iCloud dan blockchain.
Rektor UPI Asep Kadarohman menyebut Enggar sebagai pekerja keras yang mau belajar dan menginspirasi dunia wirausaha. Selain itu, kepedulian dan komitmennya terhadap masyarakat untuk meningkatkan pentingnya kepercayaan diri terutama pada pendidikan turut diapresiasi.
Dia berharap pemberian gelar bisa memberi manfaat untuk peningkatan kewirausahaan di Indonesia. “Kemampuan wirausaha jadi solusi penting dalam industri 4.0 untuk pengurangan pengangguran dan peningkatan daya saing masyarakat,” kata Asep.
Dalam acara itu, turut hadir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani, Ketua Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Bos Panasonic Rachmat Gobel, serta konglomerat Siswono Yudo Husodo.(KAT)