Nusantara

Refleksi Akhir Tahun Polri, Evaluasi Internal-Eksternal Untuk Perbaikan

Kapolri , Jenderal Pol Tito Karnavian di Refleksi Akhir Tahun, Jumat(29/12)2017 mengatakan  Polri Evaluasi Organisasi internal dan Eksternal Untuk Memperbaiki Diri. ( Vecky Ngelo Jurnal123)
Kapolri , Jenderal Pol Tito Karnavian di Refleksi Akhir Tahun, Jumat(29/12/2017) mengatakan Polri Evaluasi Organisasi internal dan Eksternal Untuk Memperbaiki Diri. ( Vecky Ngelo Jurnal123)

 

JURNAL123, JAKARTA.
Penyampaian refleksi Akhir Tahun Kita pelu mengevaluasi Polri selama setahun pada 2017 dan juga memprediksikan sitasu kantibmas  2018.  Tentunya ini ada dua yang di fokus baik Bidang Organisasi Intenal dan Eksternal. Ini sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Polri sendiri.

Dihadiri sejumlaj jurnalis media cetak, media elektronik, serta media online, berkumpul di ruang Aula Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, guna mengikuti undangan Konferensi Pers Akhir Tahun 2017 Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Acara gelaran Konferensi Pers ini diketahui sebagai wujud Refleksi Polri dalam kerja dan kinerjanya sepanjang tahun 2017 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Polri kepada publik atas kinerja dalam bidang pembinaan, bidang operasional, bidang sektor lainnya serta anggaran Polri dan juga langkah agenda Kamtibmas pada tahun 2018.

“Tujuan utama kita pada kesempatan ini dalam rangka kita secara terbuka mengadakan refleksi akhir tahun evaluasi tentang apa yang sudah dilakukan oleh Polri selama tahun 2017 dan juga prediksi situasi Kamtibmas tahun 2018 yang perlu kita antisipasi bersama,” ucap Kapolri Jenderal Pol Tito Karnaviaan yang hadir ditengah-tengah rekan media.

“Kami tentunya sebagai lembaga publik ingin menyampaikan apa saja yang sudah kami kerjakan baik di bidang internal organisasi maupun eksternal organisasi,” imbuhnya.

Segala hal baik prestasi hingga kekurangan Polri dipaparkan secara langsung dan terbuka oleh Kapolri Tito dihadapan peserta konferensi diantaranya prestasi maupun penghargaan yang telah diterima Polri selama 2017, meningkatkan tipologi Polda, tranparansi anggaran, menurunkan angka kriminalitas kejahatan 23 persen dari tahun lalu, keberhasilan satgas pangan menjaga stabilitas pangan, penanganan tindak pungli, perwujudan transparansi, peningkatan pelayanan publik dalam segala sektor, inovasi Polri membentuk aplikasi-aplikasi, pengungkapan sindikat penyebar berita Hoax, penanganan karhutla, apresiasi penghargaan atas sistem anggaran Polri dan manajemensi anggaran dari Kemenkeu, BPK, serta berhasil menjadi percontohan institusi kategori BB oleh Menpan RB

Dengan sistem pengelolaan anggaran tersebut, Polri mendapat penghargaan dari Kemenkeu, Menpan RB BPK,,dengan kategori BB

Tak hanya itu, dalam sektor bidang lalu lintas, Kapolri pun menyampaikan segala prestasi yang telah diraihnya antara lain, hadirnya Samsat online, prestasi operasi Ramadniya, Operasi pengamanan Natal dan tahun baru, penurunan angka lakalantas, peningkatan kamseltibcarlantas, serta menjadi tuan rumah Indonesia Traffic Asean Police, hingga keberhasilan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 6%.

“Faktor utama penyebab kejadian diketahui dikarenakan oleh human error, disusul kendaraan, dan cuaca,” ungkap Kapolri.

Keberhasilan polri dalam mengungkap kasus-kasus Human Trafficking, kasus Narkoba, Proaktif jajaran Polri dan Densus 88 dalam mengungkap kasus Terorisme sebanyak 172 tersangka, menekan turun angka ilegal fishing.

“Selain keberhasilan itu, Polri kehilangan anggotanya yang gugur selama 2017 sebanyak 14 anggota,” ucap Tito.

Kapolri pun membeberkan, perlu diketahui, sejak 2016 Polri adalah lembaga nomor 3 terbawah yang tidak dipercaya publik. Namun, kini di tahun 2017 berdasarkan survei, Polri kini menjadi lembaga terbaik urutan ketiga yang dipercaya publik.

Lebih lanjut, Tito merinci Densus 88 yang semula-mula Bintang satu menjadi bintang Dua karena tantangan , dimana tantangan terorisme  karena sekarang bukan terorisme local  tetapi terorisme  internasional yang lebih banyak masuk ke Indonesia.  Dan ini sangat tergantung sekali dengan dinamika jaringan terorisme global. Terutama setelah ada ISIS terutama Alkaidah. Kita lihat ada fenomena lagi yaitu mereka yang radikalisasi dari   internet kemudian melakukan dilapangan dan menyusun serangan berdasarkan pembuatan bom dari internet dan lain-lain.“Oleh  karena itu saya mengangap bahwa Densus perlu diperkuat upaya pencegahan harus lebihi kuat juga dpimpin oleh seorang bintang dua wakil nya Bintang satu kemudian anggota densus saya dobelkan ,saya tidak sebutkan angkanya yang jelas saya minta untuk di dua kali lipatkan supaya penangannya maksimal. Tetapi instruksi masalah terorisme ini lakukan gerakan secara sailen  dan lakukan gerakan-gerakan Preemtip Struk lebih baik. Jadikan tindakan sebelum terjadi peristiwa.” rincinya.

Sering dengan itu, Tito mengungkapkan oleh karena itu kemampuan diteksinya kuat sekali. Ini membutuhkan satgas yang kuat juga. Kemudian membentuk Direktorat khusu s  untuk masalah Cyber saya memperkuat 3 lini, kenapa bahwa masalah Hoax kemudian penggunaan cyber yang sekarang sangat bebas ini juga mengandung kerawanan. Kenapa karena kalau isinya prvokastif itu akan sangat berbahaya apa lagi public cendrung dibentuk opininya dari media social media convensional. “Ada beberapa buku riteratur yang mengatakan nanti beberapa tahun mendatang o personilpini public banyak dipengaruhi oleh media social disbanding media konvensional. Dengan kata lain media social nanti akan kopertik melampui media konvensional, Sekarang saja kita melihat dulunya kita tiap hari itu Polri juga memkuat pengawasan didunia cyber ini,” ungkapnya.

Sesuai perkembangan, Tito menandaskan dengan satu di Humas bentuk Biro Multi Media. Seoarang bintang satu, yang kegiatannya melakukan patroli di dunia cyber Patrol untuk melakukan control dan menetralisir terutama hal-hal yang negative.  Kemudian membentuk opinin yang positif. Kedua, membentuk satu direktorat keamanan khusus ditkansus di Badan Intelejen Kepolisian dipimoin seorang bintang Satu juga. Yang khusus menangani cyber.Jadi melakukan patroli didunia cyber dan juga melakukan teknik -teknik cyber dalam rangka untuk menetralisir itu teknik intelejen. Ketiga adalah membentuk dan memperkuat direktorat Cyberyang dahulu Direktorat dipinmpin seoarng bintang satu sekarang menjadi seorang  Brigjend yang sekarang Bareskrim.” Tugasnya melakukan parroli di dunia cyber kemudain melakukan penegakan hokum kalau dianggap perlu uhtuk dilakukan upaya paksa dan penindakan.  Tangkap kerja dan lain-lain, itu dilakukan . Dengan begitu tiga lini ini di Humas, di Intelejen dan  Bareskirm  kita harapkan kemampuan Polri dalam menangani pengawasan didunia cyber , cyber media khususnya tanpa mengurangi lagi kebebasan menyampaikan pendapat,” tandasnya.

Dalam acara turut dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Ketua umum Ombudsman Prof. Amzulian Rifai, SH., LL.M., Ph.D, direktur Lemkapi Dr. Edi Saputra Hasibuan Sp.F, Komisi Kepolisian Nasional Ibu Pungky Indarti SH, Ketua Indo Barometer A.Khudori, Komisi III H. Bambang Soesatyo, Kadiv Humas Irjen Pol Setyo Wasisto, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen. Pol. M. Iqbal, S.I.K., M.H, Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes. Pol. Drs. Martinus Sitompul, M.Si, Kabarhakam Polri, Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa dan pejabat utama Polri.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *