Internasional

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal

 Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP

JURNAL123, JAKARTA.
Kurang dari seminggu setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi terberatnya, Korea Utara kembali meluncurkan rudal melintasi langit Jepang pagi ini, 15 September 2017. Rudal kemudian mendarat di bagian utara Samudera Pasifik.

Kepala Anggota Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal yang diluncurkan dari Pyongyang itu, melintasi jarak sekitar 3.700 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 770 kilometer.

Korea Utara bulan lalu juga menggunakan bandara Sunan di Pyongyang untuk meluncurkan Hwasong – 12, rudal jarak menengah yang melintasi bagian utara Jepang pada 28 Agustus lalu.

Korea Utara menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan permulaan untuk menguasai Kepulauan Pasifik yang dikuasai Amerika Serikat dan awal dari rangkaian peluncuran rudal balistik menuju Samudera Pasifik.

Ahli dari Korea Selatan mengatakan peluncuran yang dilakukan Pyongyang bulan Agustus lalu merupakan percobaan untuk meluncurkan Rudal melintasi Jepang. Hal ini dilakukan guna memperoleh perhatian dan pengkuan dari negara – negara musuh akan kekuatan militer yang mereka miliki.

Kantor Kepresidenan di Seoul mengatakan Moon Jae-in, Presiden Korea selatan sudah menjadwalkan sebuah pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional untuk mendiskusikan peluncuran rudal yang terakhir.

Dewan Keamanan Dalam Negeri dan Pertahanan Sipil Guam menyatakan peluncuran rudal terbaru tidak memberikan ancaman darurat kepada Guam maupun Marina.

Peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara hanya berselang beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB dengan bulat menyetujui sanksi baru untuk Korea Utara. Sanksi baru yang diajukan oleh Amerika Serika itu ternyata tidak memilki dampak yang cukup kuat untuk menghentikan Korea Utara melakukan percobaan senjata pemusnah massal.(TEM)

Tempo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *