Metropolitan

LRT Kelapa Gading Ditargetkan Rampung Tahun 2017

Proyek LRT Kelapa Gading
Proyek LRT Kelapa Gading

JURNAL123, JAKARTA.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Waskita Karya menargetkan pembangunan fisik Light Rapid Transit (LRT) koridor I Kelapa Gading-Velodrome dapat diselesaikan pada akhir Desember 2017.

Hingga akhir Juni 2017, progres pembangunan dari koridor tersebut sudah mencapai 29,6% dan pengerjaan terus dikebut selama 24 jam sehari dengan dua shift pengerjaan untuk mengejar perhelatan Asian Games 2018.

Direktur Proyek LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan pembangunan fisik LRT di Koridor 1 sepanjang 5,8 kilometer (km) ditargetkan dapat rampung akhir tahun ini.

“Pengerjaan fisik konstruksi pilar, stasiun, dan depot sebenarnya dijadwalkan selesai pada Maret tahun depan, namun bila melihat progres konstruksi sudah semaju ini maka kita optimis bisa rampung pada Desember atau Januari (2018) nanti,” ujar Allan di area Pilar 77 Jalan Boulevard Kelapa Gading, Kamis (27/7).

Ia menyebutkan pengerjaan dan pemasangan sistem sinyal menjadi tantangan terbesar karena proses pemasangan yang cukup kompleks dengan mengadaptasi teknologi sejenis yang sudah ditetapkan di Korea Selatan.

“Sistem diharapkan bisa beroperasi pada April 2018, dan proses pengujian LRT bisa mulai dilakukan pada Mei hingga pertengahan Agustus tahun depan,” jelasnya.

Per 26 Juni 2017, kemajuan pengerjaan LRT yang menghubungkan wilayah Jakarta Utara dengan Jakarta Timur itu sudah mencapai 29,61% atau jauh lebih cepat 0,90% dari target 28,70%.

“Setelah Velodrome selesai, akan terus lanjutkan ke Dukuh Atas, nanti akan terintegrasi dengan LRT Jabodetabek. Soal harga tiket di koridor ini nanti ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” tutur Allan.

Sementara itu, Project Contractor LRT Koridor I Velodrome-Kelapa Gading, Sonny Setiawan mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian di sejumlah pintu masuk (entrance) stasiun.

Pihaknya terus melakukan pengerjaan proyek tersebut dengan cepat namun tanpa mengorbankan aspek kualitas maupun keselamatan bagi para pekerja dan pengguna lalu lintas di lokasi.

Dana proyek yang dikerjakan menggunakan APBD Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 5,2 triliun dan dilakukan selama 610 hari sejak Januari 2017 hingga Agustus 2018 dengan menggandeng PT Wijaya Karya serta konsultan dari PT Mott MacDonald Indonesia.

“Sampai akhir tahun ini kita fokus pada pengerjaan pilar dan mendatangkan precast beton (beton pra-cetak) yang dipasok dari Cileungsi, Karawang, dan Subang. Jika pengerjaan fisik sudah selesai maka dilanjutkan pemasangan sistem jalur double track,” kata Sonny.

Proyek LRT Koridor I yang menghubungkan Kelapa Gading dengan stadion balap sepeda atau Velodrome ini mencapai panjang 5,8 km dari Pilar 0 hingga Pilar 161, dengan enam stasiun utama di mana salah satunya merupakan stasiun depo seluas 12 hektare.

Pengerjaan LRT mencakup fondasi, struktur layang, bangunan stasiun, bangunan stasiun, bangunan depo, pekerjaan sipil dan utilitas, konstruksi rel, mekanikal dan elektrikal, tenaga penggerak traksi dan sistim konduktor, pemasangan sistem kontrol, informasi, pemasangan tiket otomatis, platform screen door serta pekerjaan pendukung lainnya.(BES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *