IPW Tolak Perpanjangan Jabatan Kapolri
Jurnal123, Jakarta.
Adanya perpanjangan jabatan kapolri yang kurang menunggu Keppres Presiden, terus mendapat respon sejumlah kalangan bahkan secara tegas menolaknya. Nampak penolakan itu mereka tidak mau ada intervensi dan diharapkan presiden harus konsisten. Itu sebabnya ada 4 alasan kenapa menolak perpanjangan ini.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane ketika ditemui di Kompolnas, Sabtu (21/5) 2016 mengatakan dan menegaskan menolak jika jabatan Kapolri Jenderal (pol) Badrodin Haiti yang akan habis pada Juli 2016 mendatang diperpanjang.” Setidaknya, ada empat alasan kenapa jabatan Badrodin Haiti tidak perlu diperpanjang, ” ujarnya
Selanjutnyam Neta menjelaskan 4 alasan itu, Pertama, kata Neta, Presiden Jokowi harus konsisten dengan revolusi mentalnya untuk melanjutkan perubahan pelayanan publik di Polri.Beberapa waktu lalu presiden pernah mengecam masih buruknya pelayanan STNK di Polri.”Kedua, Kapolri Haiti tidak punya prestasi yang menonjol selama memimpin kepolisian,” jelasnya
Menyinggung kasus, Neta merincinya baru ada Sembilan kasus korupsi besar yang pernah disidik Polri tak kunjung dilimpahkan ke kejaksaan. “Operasi Tinombala di Poso, yang melibatkan 3.000 pasukan Polri dan TNI tak kunjung bisa melumpuhkan Santoso yang hanya didukung 21 personil,” rincinya.
Lebih lanjut, Neta menandaskan ketiga, perpanjangan masa jabatan Badrodin juga bertentangan dengan UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri. Sebab Pasal 11 ayat 6 UU tersebut mengisyaratkan bahwa calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.”Keempat, perpanjangan masa jabatan Haiti hanya akan menghancurkan sistem kaderisasi dan assesment yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun terakhir,” tandasnya.
Untuk itu, Neta mengakui dan berharap, dalam menetapkan Kapolri baru, Presiden Jokowi berpikir ke depan dan tidak mundur ke belakang, apalagi menghancurkan sistem yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun terakhir.”Saat ini cukup banyak kader kader Polri yang mumpuni untuk memimpin kepolisian,” akunya.
Seiring dengan itu, Neta membeberkan IPW juga menyesalkan pernyataan Badrodin yang mengatakan, “Pensiun alhamdulillah, tidak pensiun juga tidak apa-apa”.Pernyataan itu seolah tidak menggambarkan Badrodin sebagai Bhayangkara yang legowo dan juga tidak memahami UU Kepolisian yang jelas menegaskan bahwa Kapolri harus perwira aktif. “Seharusnya Haiti meniru ucapan Kapolri Sutanto yang saat muncul isu perpanjangan dengan legowo mengatakan bahwa dirinya akan mempersiapkan kader terbaik pengganti dirinya dan dia cukup sampai di sini. Sehingga tidak muncul polemik dan upaya penghancuran sistem kaderisasi Polri,” bebernya.(VEK)