Kemeriahan Hari Kartini Di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu
JURNAL123, JAKARTA.
Ada yang berbeda di Rumah Tahanan (rutan) Khusus Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis 21 April. Warga binaan di rutan ini ikut memeringati Hari Kartini.
Berbagai perlombaan diselenggarakan di hari spesial pelopor kebangkitan perempuan Indonesia ini. Sekitar 1.123 warga binaan ikut dalam acara ini.
“Semangat perjuangan kaum wanita di hari Kartini ini kita coba tularkan pada warga binaan di rutan,” kata Kepala Rutan Kelas II A Pondok Bambu Sri Susilarti di Rutan Pondok Bambu, Jalan Pahlawan Revolusi, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016).
Perlombaan yang digelar di antaranya lomba pengibaran bendera, lomba fasion show, tari, dan berbagai lomba lainnya. Salah satu tahanan kpr Semangat nasionalisme dan semangat kartini jelas tergambar meski penyelenggara tidak menyediakan hadiah.
“Kami punya empat kelompok peserta untuk lomba upacara bendera. Para warga binaan sendiri tidak mengharapkan hadiah dari perlombaan ini. Kami akan berikan apresiasi. Diharapkan bisa terus menumbuhkan rasa nasionalisme,” paparnya.
Lomba upacara pengibaran bendera, kata Sri, baru pertama kali dilakukan pada tahun ini. Sri mengatakan, perwakilan setiap paviliun rutan diberi kesempatan berlatih selama dua pekan dengan arahan Akademi Ilmu Pemasyarakan (AKIP).
“Ada perwakilan dari paviliun Anggrek, Bugenvil, Cendana, dan Edelweis, semua mengirimkan perwakilannya. Kami terkejut, dalam dua minggu mereka langsung bisa baris berbaris dan melakukan upacara dengan khidmat,” jelas dia.
Seperti dilansir Metrotvnews.com, peserta lomba upacara pengibaran bendera kompak menggunakan kemeja putih dipadu celana hitam. Pengibar bendera dan petugas upacara menggunakan seragam serba putih.
Sri mengatakan, selain memperingati Hari Kartini, acara ini juga termasuk dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Dirjen Pemasyarakatan ke-52 yang jatuh pada 27 April.
RA Kartini
Bukan hal aneh jika setiap 21 April warga Indonesia memperingati Hari Kartini. Sosok Raden Adjeng Kartini yang lahir di Jepara pada 21 April 1879 ini dikenal sebagai tokoh Jawa sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia.
Kiprahnya dikenal sejak ia menjadi pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Perempuan ayu yang meninggal di Rembang, Jawa Tengah, pada 17 September 1904 ini memiliki darah priyayi, Ia merupakan cucu Pangeran Ario Tjondronegoro IV yang diangkat menjadi bupati dalam usia 25 tahun. Kakek Sang Kartini dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya.
Kegigihan ini menular pada Kartini. Perempuan yang fasih berbahasa Belanda tak mau terkungkung dengan kondisi Indonesia yang berada di bawah jajahan negeri lain pada masa itu.
Kartini rajin berkirim surat dengan teman-teman korespondensinya dari Belanda. Ia juga rajin membaca buku, koran, dan majalah Eropa yang membuatnya tertarik dengan kemajuan berpikir perempuan benua itu.
Di situ lah keinginan memajukan perempuan pribumi muncul. Saat itu, ia melihat perempuan pribumi masih berada pada status sosial rendah. Perubahan dilakukan sampai pada akhirnya perempuan yang wafat di Rembang, Jawa Tengah ini dianggap sebagai tokoh perempuan berpengaruh di bangsa ini.
Selamat Hari Kartini
Sumber : Metrotv News