Kapolri : Pergantian Kapolda Merupakan Kaderisasi

JURNAL123, JAKARTA.
Adanya serah terima jabatan untuk tiga kapolda ini merupapakan satu hal yang dalam organisasi Polri berkaitan degan kaderisasi. Untuk itu dalam menghadapi kantibmas , apa lagi ini dalam mengadapi radikalisme, korupsi dan sosial seperti yang seperti tindakan anarkis,penyalagunaan dan peredaran gelap,maupun tindakan kriminal yang menjadi perhatian dan tantangan yang harus segera kita jawab baik.

Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti,Seninn (21/3) 2016 dalam sambutan serah terima  tiga Kapolri mengatakan serah terima yang baru kita lakukan merupakan satu hal yang dalam organisasi Polri untuk kepentingan dinamika organisasi, baik yang terkait dengan kaderisasi, maupun generasi didalam tubuh Polri.” Kedepan kita masih menghadapi di kantibmas,yang cukup berat seperti yang terkait dengan radikalisme ,korupsi,sosial yang seperti tindakan anarkis,penyalagunaan dan peredaran gelap maupun tindakan kriminal yang menjadi perhatian dan tantangan yang harus segera kita jawab baik,” ujarnya. 

Selanjutnya, Badrodin menegaskan sebagai contoh kasus terorisme ,  tampilkan wajah baru yang mengidentifikasikan perluasan paham radikal. Berbagai sel teroris baru mulai bergerak didalam kelompok  yang perlu dikontrol ,diawasi secara ketat dilakukan penindakan secara ketat. “Begitu juga penyalagunaan peredaran gelap  narkoba yang telah menjadi musuh bersama gerakan Indonesia. Dari beberapa peristiwa terakhir dan terbukti jika narkoba saat ini semakin berani dan bahkan berani melawan petugas, hal tersebut menunjukan bahwa dewasa ini jaringan semakin  kuat,” tegasnya. 

Untuk itu, Badrodin menjelaskan dalam akses keanggotaan maupun pendukung lainnya. Kita tentunya menyambut baik kebijakan pemerintah yang berkomiten mendukung Polri bersama instansi lainnya. “Seluruh elemen masyarakat berupaya membahas narkoba hingga ke akar-akarnya, hingga pada akhirnya operasi narkoba satu bulan kedepan diharapkan mampun memberikn getaran sok terapi bagi penyala guna dan klub narkoba,” jelasnya. 

Sesuai perkembangan, Badrodin mrincinya tantangan tersebut diatas semuanya menuntut Polri untuk antisipastif, proaktif dan memperhatikan perintah binmas berkembang tersebut kita harus mampu bergerak lebih cepat serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.” Kita perlu melakukan aktifitas rutin sehari-hari.menyikapi berbagai permasalahan, yang telah saya jelaskan diatas salah satu upaya yang dilakukan oleh Polri adalah bagimana menyiapkan organisasi ini termasuk juga menyiapkan sosok pimpinan ,satuan-satuan pada jajaran kewilayahan,” rincinya 

Itu Sebabnya,Badrodin menandaskan perlu kita sadari bahwa, pemimpin memiliki peran yang sangat didalam bergulirnya roda organisasi. Untuk itu saya berharap banyak kepada Kapolda yang baru yang baru dilantik agar dapat mengemban dan menjalakan amanat dan kepercayaan yang dilakukan dengan sebaik-baiknya,serta penuhnya.” Lakukan hakekat ancaman, kerawanan daerah masing-masing, rencanakan langkah-langkah dan cara bertindak yang tepat berdasarkan skala prioritas yang ada, serta tanamkan kesadaran dan Kapolda merupakan komando induk penuh yang harus mampu menjabarkan seluruh kebijakan Polri dengan program-program yang aktual ,impelmentatis,dengan ketentuan yang digariskan. Jangan pernah meninggal kan filosofi dasar yang kehadiran ditengah masyarakat untuk mencegah terjadinya kejahatan,” tandasnya. 

Jadi,Badrodin menambahkan paham pencegahan kejahatan hanya ada dilakukan secara optimal.”Pahami pencegahan kejahatan hanya akan dapat dilakukan apa bila terjadi hubungan yang harmonis dan komunikasi dua arah dengan seluruh komponen masyarakat,” tambahnya.

Tiga kapolda itu, Kapolda Metrojaya di Jabat oleh Irjen Pol Drs Moechgiyarto, Kapolda Jawa Barat di pegang oleh Irjend Pol  Jodie Roosseto dan Kapoda Riau Dikomadani oleh Brigjend Pol Supriyanto. (VEK)