Diperiksa 8 Jam Haryadi Diberi 26 Pertanyaan
JURNAL123, JAKARTA.
Setelah di tetapkan sebagai tersangka Haryadi Budi Kuncoro (HBK) jabatan sebagai Manajer Senior Peralatan Pelindo II terus diperiksaan di Mabes Polri secara intesif selama 8 jam berjalan lancar. Dengan 26 pertanyaan, dan tudingan yang diarahkn kepadanya, ia membantah usulan Mobile Crane dan anggaranya bukan dari dia dan pengadaaan keputusan Board Direktur.
Kuasa Hukum Haryadi Budi Kuncoro ,Heru Widodo ditemui di Mabes Polri usai pemeriksaaan,Senin (14/3) 2016, Pak Hariyadi sudah selesai menjalani pemeriksaan , pada pameriksaan hari ini ada 26 pertanyaan yang disampaikan kepada Pak Haryadi dan semua dijawab dengan lancar , baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan identitas kemudian tugas, kedudukannya sebagai senior Manager .” Kemudian beberapa hal dengan permasalahan yang didakwakan kepada Pak Hariyadi. Tadi dari keterangan oleh pak haryadi semakin nyata bahwa dalam pengadaan Crane itu dilaksanakan dengan ada keputusan Board Director,” uajrnya.
Selanjutnya,Heru Widodo menegaskan jadi sudah ada keputusan Direksi tentang investasi Crane yang kemudain dibuatkan lah RKAP, kemudian RKAP itu buatkan drafnya diusulkan ke Direksi. Direksi disampaikan ke Komisaris, baru disampaikan kepada Menteri BUMN. “Dari situ ,manakala itu disetujui kemudian diimplementasikan. Jadi tidak benar isu atau tuduhan yang selama ini beredar yang menyatakan usulan atau pengadaan itu dari Pak Haryadi, kemudian usulan anggaran dari Pak Haryadi itu sudah dibantah dari keterangan tadi,” tegasnya.
Untuk itu,Heru Widodo menjelaska termasuk penggunaan atau penyampaian salah satu merek itu juga tidak pernah. Oleh Pak Haryadi karena faktanya tadi yang teruangkap dari hasil pemeriksaan, Pak Haryadi menerima brosur-brosur dari berbagai merek itu dari Direksi. “Bukan apa yang diperoleh pak Haryadi langsung dari perusahaan-perusahaan mengikuti tender itu. kelihatan itu ya Pak Haryadi,” jelasnya.
Ketika di tanya pemenang tender itu siapa yang mengusulkan,Heru Widodo merincinya bukan mengusulkan , ada yang beberapa yang mendapat brosur itu,diantaranya Direksi ketika ada kunjungan ke Cina.Ada beberapa brosur beliau tidak bisa membaca karena berbahasa Cina.” Direksi menyampaikan kepada beliau , beliau sampaikan kepada Tim, tidak ada pesan khusus perusahaan X atau perusahaan Y,” rincinya.
Menyingung pengadaan itu untuk 8 pelabuhan dan apa bisa diselesaikan, Heru Widodo menandaskan itu tadi persoalan Spec tidak dibahas di perusahan.Jadi yang ditayakan oleh penyidik berapa pelabuhan yang dilokasikan. Dari hasil keputusan Board Direktur itu, direalisaikan 10. Kemudin yang 65 Ton dan 25 Ton , itu sudah ada hasil keputusan Direksi. “Jadi ditingkat bawah, ditingkat pelaksanaan hanya melaksanakan apa yang sudah diputuskan Direksi,” tandasnya.
Ketika di cermati Pak Haryadi sendiri perannya seperti apa, Heru Widodo mengakui tidak ada peran yan signifikan dan semua yang dijalankan sesuai tanggung jawabnya semua sebagai senior Manager. “Karena kalau berbicara soal semua anggran ternyata usulan anggaran itu bukan dari Biro Pak Haryadi,” akunya.
Jadi apa dari pak RJ Lino kah, Heru menambahkan bukan, karena kalau anggaran itu sudah ada prosedurnya, RKAPnya sudah ada, RKAP nya kan tidak mengingat sepanjang itu disetujui oleh Direksi dan disampaikan ke Komisaris dan disampaikan kepada Menteri. “Menteri itu menyetujui berarti itu pertanggungjawabannya berjenjang,” tambahnya.(VEK)