Saham Gudang Garam Naik Ungguli Sampoerna
JURNAL123, JAKARTA.
Bergolaknya ekonomi di kawasan Asia membuat iklim usaha mengalami efek negatif. Hal tersebut tercermin dari anjloknya bursa saham Asia.
Meski demikian saham domestik mengalami kenaikan tipis. Menariknya sejumlah saham yang menjadi top gainers dimiliki saham sejumlah perusahaan rokok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 28 poin berkat aksi beli investor domestik. IHSG jadi satu-satunya indeks acuan yang menguat di antara pasar saham Asia.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 0,802 poin (0,02%) ke level 4.447,003 setelah tiga hari perdagangan terakhir menguat. Bursa Asia yang melemah memberi sentimen negatif.
Investor mulai mengambil untung, sehingga IHSG sempat jatuh ke zona merah. Namun aksi beli investor domestik membuat IHSG menanjak secara perlahan.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (31/8/2015), IHSG menguat 28,577 poin (0,64%) ke level 4.474,778. Sementara Indeks LQ45 naik 6,138 poin (0,81%) ke level 763,207.
Indeks sempat menanjak hingga ke titik tertingginya di 4.481,099. Saham-saham komoditas dan konsumer melesat paling tinggi.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 104.686 kali dengan volume 2,795 miliar lembar saham senilai Rp 2,612 triliun. Sebanyak 139 saham naik, 100 turun, dan 75 saham stagnan.
Pasar saham China jatuh paling dalam di antara bursa-bursa Asia. Aksi jual muncul setelah pekan lalu bursa regional kompak menguat.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 363,88 poin (1,90%) ke level 18.772,44.
Indeks Hang Seng turun 165,95 poin (0,77%) ke level 21.446,44.
Indeks Komposit Shanghai jatuh 84,27 poin (2,61%) ke level 3.148,08.
Indeks Straits Times melemah 18,51 poin (0,63%) ke level 2.937,43.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Unilever (UNVR) naik Rp 1.750 ke Rp 39.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.575 ke Rp 43.575, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.500 ke Rp 76.500, dan Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.325 ke Rp 27.875.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 375 ke Rp 18.925, Bank of India (BSWD) turun Rp 370 ke Rp 3.350, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 250 ke Rp 9.100, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 250 ke Rp 2.550.(DET)