Hari Kanker Sedunia, 12 Juta Orang Per Tahun Terdeteksi
JAKARTA, JURNAL123.
HINGGA 2015, permasalahan kanker di Indonesia cukup besar. Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan RI Prof Nila F Moeloek.
Menurutnya, setiap tahun diperkirakan 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia.
Sementara, kasus kanker tertinggi di Indonesia adalah wanita adalah kanker leher rahim dan pada pria adalah kanker paru.
“Laporan Global Burden Cancer memperkirakan insiden kanker di Indonesia sebesar 134 per 100 ribu penduduk. Estimasi ini tidak jauh berbeda dengan hasil Riskesdas 2013 yang mendapat prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk,” ujar Menkes Nila di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Menkes Nila menjelaskan di tahun 2030 angka pasien kanker diperkirakan mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal dunia. Peningkatan ini lebih cepat terjadi di negara miskin dan berkembang.
“Meningkatnya mortalitas dan morbiditas penyakit tidak menular, termasuk kanker membawa tantangan berupa pembiayaan besar,” imbuhnya.
Karena menurut laporan Jamkesmas di 2012, menunjukkan bahwa pengobatan kanker menduduki peringkat dua, setelah hemodialisa yaitu mencapai Rp144,7 miliar.
Penyebab Terbesar Kanker di Dunia
Kanker hingga kini masih menjadi penyakit mematikan di dunia. Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi tembakau melalui rokok. Hal itu pun perlu menjadi perhatian besar dari berbagai pihak.
Seperti dikutip dari Huffingtonpost-India, Rabu (4/2/2015), penggunaan tembakau adalah salah satu faktor penting penyebab kanker yang menyebabkan 22 persen dari total 8,2 juta kematian akibat kanker, juga 71 persen kematian akibat kanker paru-paru.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker paru-paru dan mulut menjadi jenis yang tersering menyerang pria. Sementara kanker serviks dan payudara terbanyak dialami perempuan karena faktor perubahan hormon.
“Penyalahgunaan tembakau seperti melalui rokok adalah satu faktor penting penyebab kanker, khususnya pada pria. Hampir 60–70 persen semua kasus kanker pada pria disebabkan penyalahgunaan tembakau,” kata Vinit Talwar dari Rajiv Gandhi Cancer Institute di India.
Kanker, penyakit yang dicirikan dengan pertumbuhan tidak wajar dan penyebaran sel kanker di tubuh, diestimasi mengakibatkan kematian pada 84 juta orang di seluruh dunia pada 2005 dan 2015 bila tanpa intervensi.
WHO menyatakan hampir 30 persen kematian akibat kanker dapat dicegah dengan fokus pada faktor risiko utama seperti penggunaan tembakau, alkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan masalah berat badan berlebih.
“Dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, makanan dari biji serelia utuh, serta mengurangi kelebihan makanan penambah energi yang kaya lemak (seperti daging merah dan daging olahan), gula halus, dan garam, dapat mengurangi pengaruh pembentukan kanker,” tambah Anupam Sachdeva, Ketua Paediatric Haematology Oncology and Bone Marrow Transplantation Institute For Child Health, Rumah Sakit Sir Ganga Ram, India.(OKE)