Pasar Induk Kramat Jati Miliki Gunung Sampah
JAKARTA, JURNAL123.
Sampah yang menggunung di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, meresahkan para pedagang di pasar tersebut. Sampah itu menumpuk lantaran pengangkutan yang tidak berjalan rutin.
Seperti dilansir Kompas.com, Minggu (4/1/2014), sampah yang menumpuk merupakan hasil pembuangan dari para pedagang di pasar tersebut. Mulai dari sisa sayuran, umbi-umbian, plastik, dan sisa-sisa penjualan di pasar lainnya menumpuk. Tinggi sampah bahkan mencapai 5 meter dan mengeluarkan aroma bau tak sedap.
Para pedagang mengeluhkan pembersihan yang lambat dilakukan PD Pasar Jaya selaku pihak pengelola pasar. Pedagang pasar khawatir kondisi ini membuat konsumen enggan mendatangi pasar. Terlebih mereka yang berdagang persis dekat lokasi tumpukan sampah.
Jaja (61), pedagang di Pasar Induk Kramatjati ini mengatakan, sudah hampir dua bulan belakangan sampah di sana terlambat untuk dibersihkan. “Kalau begini terus gimana dagangan saya mau laku. Yang beli enggak mau dateng, wong bau begitu,” ujar Jaja.
Pedagang daun bawang ini mengeluhkan sampah yang tidak maksimal diangkat. Kalau pun diangkat, lanjutnya, hanya satu unit truk sampah yang terlihat beroperasi dalam sehari. Padahal, satu unit truk menurutnya tak akan cukup mengangkut sisa sampah dari para pedagang di dalam pasar.
“Lihat saja sendiri, masa sampah sama badan truk lebih tinggi sampah. Padahal kita setiap hari bayar retribusi, tapi sampahnya jarang diangkat,” ujar Jaja.
Ia mengaku, pendapatannya menjadi menurun dengan keberadaan sampah tersebut. Biasanya, setiap hari dirinya mendapatkan omset minimal Rp 500.000. “Sekarang boro-boro. Enggak sampai segitu. Yang beli saja jarang,” ujar dia.
Jaja pun berharap agar pihak pengelola mengambil tindakan. “Kami mohon dengan sangat agar pengelola dengan segera mencari solusi,” ujarnya.
Manager Pasar Induk Kramatjati, M Salam, ketika dikonfirmasi mengakui kalau menggunungnya sampah baru terjadi selama dua hari belakangan ini. Hal tersebut akibat kurang armada untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
“Biasanya satu hari itu lima truk. Sekarang hanya satu truk. Makanya sampahnya menumpuk,” ujar Salam.
Pihaknya mengatakan, telah memberikan surat kepada Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk dapat membantu mengangkut sampah tersebut. Namun hingga kini, lanjut Salam, hal itu belum juga terealisasi. “Kita sudah berbuat maksimal untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.(KOM)