Beras Impor Lebih Mahal
Jakarta – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia termasuk yang paling murah di kawasan. Namun untuk harga beras justru lebih mahal dari produk impor.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan kesenjangan harga beras lokal lebih mahal 10% dari produk impor. “Perbedaan harga memang bisa sampai 10% selisih,” kata Sutarto di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/11/2014).
Perbedaan harga ini menjadi ancaman tersendiri bagi petani di Indonesia. Apa lagi, jelang pasar bebas ASEAN akhir tahun depan, produk-produk negara lain akan masuk dengan bebas ke Indonesia.
Soetarto menyebut petani Indonesia bisa tertekan karena masuknya beras impor. “Beras kita lebih mahal, mereka masuk bebas petani kita tidak bergairah,” katanya.
Ia menegaskan hal ini bisa menjadi perhatian utama pemerintahan baru. Menurutnya untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan meningkatkan produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Solusinya harus cukupkan stok supaya beras luar nggak ada ruang untuk masuk,” katanya.
Harga beras impor memang cukup ‘miring’ dibandingkan beras lokal. Misalnya beras impor Bulog jenis premium atau beras super harganya cuma Rp 7.600/Kg, sedangkan beras sejenis di dalam negeri jauh di atasnya.(det)