HukumNusantara

Prof Hatta Ali Prihatin Kondisi MA Saat Ini

Editor: Jimmy Endey

Jurnal123.com || Jakarta – Kondisi buruk yang tengah dialami ‘Benteng Terakhir Keadilan RI’ Mahkamah Agung (MA)saat ini. Dimana sejumlah Hakim Agung ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat mantan Ketua MA selama dua periode merasa prihatin.

Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H saat diwawancarai Jurnal123.com merasa prihatin atas kemelut yang dihadapi MA dimana sejumlah Hakim Agungnya ditetapkan tersangka, dimulai dari Sudradjat Dimyati serta sejumlah panitera, disusul Hakim Agung Gazalba Saleh. Bahkan akan ada tersangka baru Hakim Agung.”Ya memang sangat menyedihkan dan memprihatinkan,” papar Hatta Ali.

Peristiwa yang menghebohkan ini sebelumnya tidak pernah terjadi di era kepemimpinana Hatta Ali menjadi Ketua MA periode 2012-2017 yang selanjutnya terpilih kembali pada periode 2017-2022. Hatta Ali hanya berharap agar kejadian yang kurang mengenakkan di tubuh MA dapat diambil hikmahnya.”Tapi musibah ini ambil hikmahnya semoga ke depan saya yakin akan lebih baik,” lanjut Ali.

Prof Dr HM Hatta Ali SH MH Saat Menjabat Ketua MA, Berpose Bersama CEO Jurnal123.com di Ruang Ketua MA.(Foto Dokumentasi Jurnal123.com)

Bahkan menurutnya peristiwa tersebut bisa menjadi momentum untuk ‘membersihkan” MA.”Kalau keadaan seperti ini sekaligus jadikan momentum bersih-bersih,” tukas pria yang dijuluki Sang Maestro oleh sejumlah wartawan.

Julukan Sang Maestro bukan sekedar pujian semata, pasalnya Di era kepemimpinan Hatta Ali banyak kemajuan dialami MA. Mulai dari menciptakan peradilan modern berbasis digital hingga tindakan tegas berupa pengawasan ketat terhadap Hakim Agung.

Hatta Ali berharap kedepan perekrutan calon Hakim Agung dituntut lebih selektif.”Selain itu perekrutan calon Hakim Agung lebih selektif dengan psychotest yang ketat dan pemahaman hukumnya yang mendalam,” urai suami dari Hj Andi Rosdiaty.

Disisi lain Hatta Ali juga mengingatkan penting figur pemimpin di lingkungan MA yang dapat menjadi teladan merupakan hal terpenting.”Tapi yg terpenting adalah figur tauladan dari para pimpinan secara berjenjang dan tegakkan perma tentang tanggung jawab pimpinan secara berjenjang mulai dari tingkat bawah,” tutup Ali.(jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *