Putra Jokowi Menjawab Tudingan Dinasti Politik
Jurnal123.com – Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, akhirnya menjawab tudingan mengenai politik dinasti atas pencalonannya oleh PDI Perjuangan (PDIP), terkait status dirinya sebaga putra Orang Nomor Satu di negeri ini.
Jawaban itu disampaikan Gibran menjawab pertanyaan peserta diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2020). Di acara itu, Gibran, Cabup Bupati Kediri Hanindhito Pramana, dan Cabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, hadir sebagai pembicara.
Berikut jawaban lengkap Gibran.
“Saya melihat banyak sekali chat dari wartawan, menyampaikan masalah dinasti politik. Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik.Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini, kalau di Solo ya, saya setiap kali bertemu dengan warga, saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik.
Jadi, ya saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Ya saya kan ikut kontestasi, bisa menang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak. Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. (Pilkada, red) ini kan kontestasi bukan penunjukan.
Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu.
Tapi di Solo itu masyarakatnya sudah ngerti kok apa itu dinasti politik. Dan ya itu tadi, setiap kali saya blusukan, warga menerima saya dengan tangan terbuka. Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja.
Dan tadi sudah disampaikan Mas Dhito juga. Mas Hanindhito kan pengusaha, ya saya juga pengusaha. Yang saya sentuh hanya karyawan saya saja. Tetapi kalau saya masuk ke politik, yang bisa saya sentuh kalau di Solo ya 500.000-an orang yang bisa saya sentuh melalui kebijakan-kebijakan saya”.
Kegiatan diskusi virtual dilaksanaka n DPP PDIP sebagai ajang pembelajaran politik bagi masyarakat juga menguji kepiawaian calon-calon kepala daerahnya.(JUR)