Meski Covid-19 Melanda Dunia Usaha, Pemilik Uniqlo Tetap Orang Terkaya Di Jepang
Jurnal123.com – Pandemi COVID-19 membuat Jepang menerapkan status darurat nasional, dan harus menunda pelaksaan Olimpiade hingga tahun depan yang membuat dunia usaha terkena imbasnya. Meski demikian, situasi ini ternyata tidak banyak menyurutkan harta dari orang-orang terkaya di negara tersebut.
Dilansir dari Forbes harta dari 50 orang terkaya di Jepang hanya turun 5% jika digabungkan menjadi US$ 168 miliar, dibandingkan Maret 2019. Bos Uniqlo Tadashi Yanai yang kekayaan menyusut US$ 2,6 miliar pun tetap menjadi orang terkaya di Jepang selama dua tahun berturut-turut, dengan total kekayaan US$ 22,3 miliar.
Setelah pandemi ini menyerang, toko-toko Fast Retailing Co. milik Yanai ditutup di China, dan kebanyakan kini telah dibuka kembali. Penutupan ini juga dissusul oleh Amerika Serikat dan Eropa. Fast Retailing juga memberikan 10 juta masker ke seluruh dunia.
Dilansir dari Japan Times, penjualan Uniqlo di Jepang turun 56,5% pada April 2020, dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah penurunan penjualan terbesar sejak perusahaan ini merilis data pada 1996. Dari sekitar 800 toko Uniqlo yang langsung beroperasi dan memiliki waralaba di Jepang, hingga 311 ditutup pada bulan April sementara jam operasional disingkat di 299 outlet.
Sementara itu, penjualan per pelanggan meningkat 10,4% pada bulan terakhir, berkat permintaan yang kuat untuk produk-produk musim semi dan musim panas baru, Fast Retailing mengatakan Kamis(07/05/2020).
Bulan lalu, Fast Retailing menurunkan estimasi pendapatan kelompoknya untuk tahun fiskal yang berakhir pada Agustus karena efek global pandemi coronavirus. Penjualan diproyeksikan ¥ 2,09 triliun, turun 8,8% dari tahun sebelumnya, dan laba bersih pada ¥ 100 miliar, turun 38,5%.
CNBC