Olahraga

Kisah Inspiratif Hedaya Malak Wanita Pertama Arab Raih Medali Taekwondo Olimpiade

Jurnal123.com – Mengenal olahraga taekwondo sejak dini, Hedaya Wahba Malak kemudian meraih prestasi di usia emas termasuk mempersembahkan medali Olimpiade bagi Mesir.

Malak mengenal olahraga bela diri asal Korea Selatan tersebut dari saudara-saudara kandungnya. Menjalani proses tekun, Malak pun menuai hasil apik dari level kelompok umur di kejuaraan wilayah.

Saat 14 tahun, Malak menjadi juara kompetisi di kota Giza. Perlahan karier taekwondoin kelahiran 1993 itu mulai menanjak hingga level nasional.

Namanya kian diperhitungkan ketika menjadi yang terbaik dalam Kejuaraan Taekwondo Antaruniversitas dan menjadi pendulang emas di Kejuaraan Antarnegara Afrika pada 2011. Malak lantas masuk tim taekwondo Mesir pada Olimpiade 2012 ketika masih 19 tahun.

Malak yang tampil di kelas 57 kilogram putri menjadi tumpuan target medali Mesir yang ingin mengulang sukses di arena taekwondo dalam pesta olahraga dunia seperti yang diukir pada Olimpiade 2004. Ketika itu Mesir meraih lima medali, satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Penampilan perdana Malak di Olimpiade tak berhasil mencapai podium. Kekalahan di babak perempat final memaksanya pulang tanpa medali.

Hasil mengecewakan di Olimpiade 2012 tak membuat wanita kelahiran Kairo itu putus asa. Malak kemudian bangkit. Dalam berbagai kejuaraan multievent atau pertarungan-pertarungan taekwondo, Malak menjadi sosok yang diperhitungkan lawan dari berbagai negara.

Kejuaraan Antarnegara Mediterania, Kejuaraan Antarnegara Afrika, Kejuaraan Dunia Militer, Kejuaraan Taekwondo Afrika, Grand Prix Taekwondo menjadi bukti Malak.

Tak semua menghasilkan gelar juara, namun Malak meraih emas di kejuaraan penting Final Grand Prix 2015 di Mexico City yang berbuah tiket ke Olimpiade 2016.

“Saya sangat senang, saya berterima kasih kepada Tuhan, saya akhirnya bisa membuktikannya. Saya berusaha mengontrol pertandingan. Saya akan terus berlatih,” ujar Malak dalam wawancara dengan World Taekwondo soal tiket Olimpiade dan keberhasilan mengalahkan unggulan nomor satu asal Inggris, Jade Jones.

Ketika ditanya soal motivasi tampil di Olimpiade Rio 2016, Malak hanya menjawab singkat, “Medali emas.”

Pada Olimpiade 2016 Malak tampil sebagai unggulan ketiga. Langkah Malak melaju mulus hingga babak semifinal. Pertarungan sengit melawan unggulan kedua asal Spanyol, Eva Calvo, tak terhindarkan. Keunggulan tipis Calvo membuat Malak gagal ke final.

Kemarahan lantaran kalah di semifinal, yang sempat muncul tak lama bersemayam di benaknya. Malak kemudian melakoni partai perebutan medali perunggu melawan Raheleh Asemani asal Belgia. Satu poin sudden death memastikan Malak membukukan medali perunggu.

“Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya. Saya sangat senang. Saat saya melihat kegembiraan orang-orang Mesir, saudara, teman, dan pelatih, saya tahu saya sudah meraih sesuatu,” kata Malak dikutip dari Ahram Online.

“Saya ingat semua detailnya, kemarahan dan kekecewaan setelah kalah di semifinal melalui poin emas [sudden death]. Pelatih menyemangati saya, dia berkata, ‘Jangan khawatir kamu akan pulang ke Mesir dengan medali yang kamu impikan’. Saya juga berterima kasih kepada kakak saya yang hadir di Rio. Setelah kekalahan di semifinal dia berkata, ‘Jangan sedih kamu akan meraih medali perunggu’,” sambungnya.

Malak menjadi wanita kedua asal Mesir, setelah Sara Ahmed, yang meraih medali Olimpiade. Malak juga menjadi wanita pertama dari negara Arab yang mampu merebut medali di cabang taekwondo Olimpiade.(CIN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *