Imbas Corona, Angka Kemiskinan di Indonesia Bertambah
Jurnal123.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ada tantangan berat yang akan dihadapi Indonesia imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Di antaranya angka kemiskinan yang baru serta kasus stunting yang meningkat dan jumlah penduduk bertambah.
“Tantangan yang kita hadapi semakin berat, tantangan menghadapi kemiskinan baru, tantangan ekonomi, stunting dan angka kelahiran bertambah,” ujarnya dalam video conference pada Jumat (29/5).
Walau belum melakukan kajian khusus, ia berpendapat ada kemungkinan kasus stunting akan bertambah karena situasi perekonomian Indonesia hari ini tidak stabil akibat pandemi. Terlebih, sudah begitu banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
“Kita belum memberikan penilaian, stunting mungkin juga karena situasi, stunting jadi bertambah,” ucapnya
Selain stunting, Ma’ruf juga yakin akan ada peningkatan jumlah penduduk karena kasus kehamilan meningkat selama masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah. Peningkatan jumlah penduduk ini menjadi tantangan yang akan dihadapi Indonesia.
“Yang pasti kelahiran bertambah, berarti jumlah penduduk akan semakin banyak,” kata Ma’ruf.
Bicarakan Pesantren
Ma’ruf juga menerima kedatangan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dalam pertemuannya, mereka membicarakan keberlangsungan pesantren ketika new normal diterapkan.
Cak Imin menyampaikan isi pertemuan dengan Ma’ruf lewat akun Twitter pribadinya @cakimiNow pada Jumat (29/5).
“Bismillah usaha “new normal” / tatanan baru, mencari solusi untuk pesantren,” cuit Cak Imin dalam akun Twitter pribadinya @cakimiNOW.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengamini bahwa kedua tokoh tersebut bertemu di Istana Wakil Presiden. Salah satu topik yang dibahas yakni mencari solusi untuk pesantren agar bisa kembali beroperasi.
“Mencermati keadaan termasuk aktivitas pesantren di tengah pandemi,” kata Jazilul, Jumat (29/5).
Menurut Jazilul, Cak Imin gelisah bila para santri tak bisa memulai kegiatan belajar mengajar. Hal itu telah berdampak pada ekonomi masyarakat pesantren akibat virus corona.
“Berharap agar pesantren dimasukkan dalam skenario new normal,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan pihaknya akan membuka kembali kegiatan pendidikan di pondok pesantren yang siap beroperasi jelang fase tatanan hidup baru di tengah pandemi corona.
Fachrul menyatakan pembukaan pesantren nantinya wajib menerapkan protokol kesehatan para santri dan tenaga pendidik. Akan ada beberapa pesantren yang kembali beroperasi pada 10 Juni mendatang.(CIN)