Internasional

Singapura Larang Pengguan Zoom di Sekolah Karena Rawan Pornografi

Jurnal123.com – Meski sangat bermanfaat ditengah mewabahnya pandemi global virus corona, namun aplikasi Zoom yang bermanfaat untuk pertemuan jarak jauh, ternyata memiliki kelemahan sistem keamanannya dari pornografi.

Singapura melarang penggunaan aplikasi konferensi video Zoom untuk sekolah setelah munculnya kejadian tidak senonoh ketika kelas sedang berlangsung. Akibat wabah Covid-19, Pemerintah Singapura menutup sekolah dan kegiatan belajar mengajar seminggu terakhir ini dilakukan secara daring (dalam jaringan).

Salah satu insiden adalah munculnya gambar dan komentar tidak senonoh yang tiba-tiba muncul saat kelas sedang berlangsung. Hal ini disebut juga dengan istilah Zoombombing, sebuah tren saat ini di mana orang tak bertanggung jawab dan tak diundang mengganggu rapat dan berbagi konten yang tidak senonoh atau tidak pantas.

Zoom Video Communications akhir-akhir ini menuai kritik keras terkait sistem keamanan dan privasinya. Aplikasi ini menjadi populer seiring dengan semakin banyaknya negara yang melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Ini adalah insiden yang serius,” kata Aaron Loh dari divisi teknologi Kementerian Pendidikan Singapura, Jumat (10/4/2020).

Dia tidak memberikan detail lebih jauh.
Dia mengatakan kementerian sedang menginvestigasi insiden-insiden ini dan akan melaporkan ke polisi jika diperlukan. Sebagai tindakan pencegahan, guru-guru diminta untuk tidak menggunakan Zoom sementara waktu ini.

Taiwan dan Jerman telah membatasi penggunaan Zoom, sementara Alphabet, induknya Google, melarang penggunaan aplikasi tersebut untuk rapat perusahaan.

Zoom merespons dengan mengatakan akan meningkatkan sistem keamanan mereka.

Sebelumnya, Zoom telah mengaktifkan kata sandi dan ruang tunggu untuk rapat secara default untuk semua pengguna, baik gratis maupun berbayar untuk menghindari Zoombombing.(BES)

Sumber: Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *