Metropolitan

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambruknya Lantai BEI

Kavid  Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Warsito di Mabes Polri. (Vecky Ngelo/Jurnal123)
Kavid Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Warsito di Mabes Polri. (Vecky Ngelo/Jurnal123)

JURNAL123, JAKARTA.
Pembuktian akibat ambruk Balkon Mezanin gedung Bursa Efek Indonesia lantai 2 akhirnya pengelola  gedung dipanggil Polisi. Pasalnya pemanggilan itu  setelah polisi berdasarkan laobiratorium forensik.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya memeriksa sepuluh saksi terkait ambrolnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia.

Pemeriksaan dilakukan pada Selasa (16/1/2018) sejak pukul 10.00 WIB.

“Telah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. Kegiatan masih berlangaung sampai sekarang,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Sepuluh saksi tersebut terdiri dari mahasiswi, sekuriti, teman korban dan pegawai yang bekerja di gedung BEI.

Penyidik ingin menggali kronologis ambrolnya selasar BEI dari keterangan para saksi yang mengalami sendiri kejadian tersebut.

“Nanti dikroscek dari fakta di lapangan, olah TKP, dan hasil saksi-saksi,” kata Setyo.

Selain memeriksa saksi, tim juga masih berada di gedung BEI untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polisi juga masih mengamankan sekitar lokasi dan beberapa area ditutup garis polisi.

Setyo memastikan, Tower 2 BEI masih aman dipakai beraktivitas.

“Dari Polri tidak menghalangi, tapi kembalikan kepada para tenant, kantor yang ada di situ apakah mereka kerja apa tidak,” kata Setyo.

Mezanin di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambrol pada Senin (15/1/2018) siang. Kejadian tersebut membuat 73 orang luka-luka.

Korban mayoritas merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang tengah melakukan kunjungan.

Sebagian besar korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh. Yang paling parah, ada yang mengalami patah tulang.

Peristiwa ambruknya Mezanin di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambrol pada Senin (15/1/2018) siang. Kejadian tersebut membuat lebih dari 77 orang luka-luka. Hingga kini korban mayoritas merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang tengah melakukan kunjungan. Sebenarnya,sebagian besar korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh. Yang paling parah, ada yang mengalami patah tulang.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *