Bubarkan Ibadah Kristiani, Warga Rusunawa Pulo Gebang Dilaporkan Ke Polisi
Seorang pria membawa kampak dan golok terekam kamera membubarkan acara keagamaan anak-anak.
JURNAL123, JAKARTA.
M. Nasoem Sulaiman alias Joker terpaksa diadukan ke aparat kepolisian setelah aksinya sempat meresahkan warga yang tengah melangsungkan peribadatan di Rusun Pulogebang, Jakata Timur.
Kejadian yang berlangsung pada Sabtu (23/9/2017) pukul 18.30 wib, bermula ketika ada kegiatan ibu-ibu dilantai 3 blok F Rusunawa Pulogebang sedang mengadakan kegiatan sekolah anak Sabtu Ceria komunitas Kristen Manado.
Menurut saksi mata, Jaelani mengatakan ketika kegiatan di lantai 3 berlangsung, datanglah Joker dengan membentak-bentak bahwa dia merasa terganggu dengan kegiatan tersebut.
“Yang bersangkutan ini selesai bekerja langsung mendatangi tempat acara serta marah marah dengan membuat gaduh, teriak teriak memaki ibu ibu dengan menenteng gergaji besi dan kampak,” kata Jaelani selaku Ketua RT setempat, seperti diberitakan Warta Kota Minggu (24/9/2017)
Dari pengakuanya, Joker merasa terganggu ketika pulang kerja di lantai bawah saat mengerjakan toren air masjid.
Atas perbuatan tersebut beberapa anak-anak yang berada di lokasi pun ketakutan karena Joker marah-marah dengan membawa senjata tajam.
Selanjutnya para orang tua yang berada dilokasi tersebut melakukan pelaporan atas tindakan yang meresahkan itu ke Polsek Cakung.
Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan Joker sudah menyesali perbuatannya.
“Tadi sudah menyatakan menyesal, meminta maaf, dan tidak akan mengulangi lagi,” ujar Ageng ketika dihubungi, Minggu (24/9/2017).
Ageng mengatakan Joker sendiri merupakan warga rusun yang bekerja sebagai tukang bangunan. Ketika lewat di lantai 3 Blok F, Joker secara spontan membubarkan ibadah kebaktian anak-anak yang saat itu sedang berlangsung.
Ageng mengatakan saat itu Joker sedang membawa alat kerjanya seperti gergaji, linggis, palu, sama kampak.
“Saudara Joker ini secara spontan membubarkan acara tersebut karena dinilai mengganggu,” kata Ageng seperti dilansir Kompas.com
Ageng menyayangkan sikap Joker yang berbuat seperti itu kepada warga. Seharusnya dia memberi kesempatan kepada warga yang ingin beribadah.
Masalah ini sudah dimediasi oleh Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agustino Darmawan, kepolisian, dan tokoh masyarakat setempat. Joker dan warga setempat pun sudah berdamai.(WAR/KOM)