Jaringan 4G Baru Diakses 43 Persen Penduduk Dunia
JURNAL123, TEKNOLOGI.
Paparan internet pada skala global ternyata belum inklusif, terbukti hanya 43 persen dari penduduk dunia yang dapat mengakses jaringan 4G. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan 94 persen dari penduduk dunia yang bisa mengakses jaringan 2G untuk layanan suara dan pesan singkat.
Hal itu disampaikan dalam laporan indeks inklusi internet yang dilakukan The Economist Intelligence Unit (EIU) bekerja sama dengan Facebook, beberapa waktu lalu. Lembaga itu membuat indeks yang komprehensif mengenai inklusi internet untuk 75 negara dengan empat kategori yakni, ketersediaan, keterjangkauan, relevansi, dan kesiapan.
“Mayoritas dunia masih belum sepenuhnya terhubung. Secara rerata, 94 persen populasi dari 75 negara termasuk dalam indeks tinggal di area dengan sinyal mobile. Namun hanya 43 persen yang memiliki akses ke sinyal 4G,” demikian laporan tertulis seperti dilansir Bisnis.com, Sabtu 4 Maret 2017.
Hasilnya, mayoritas masyarakat di negara berkembang menggunakan lebih sedikit internet dari yang seharusnya jika internet lebih murah dan lebih cepat. Akses untuk infrastruktur bisa saja sudah tersedia, namun keterhubungan dinilai perlu terus ditingkatkan agar internet lebih inklusif secara global.
Pada dasarnya, relevansi konten dalam bahasa lokal dinilai menjadi kunci internet yang inklusif. Pasalnya, konten berbahasa lokal diperlukan untuk menciptakan relevansi universal yang pada akhirnya mendorong inklusi internet.
“Sekitar 91 persen negara memiliki informasi dasar berbahasa lokal, namun tidak semua relevan tersedia di setiap negara. Hanya 49 persen dari negara memiliki situs pemerintah yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi online,”paparnya.(BIS)