Banjir Landa Bitung, Sulawesi Utara
JURNAL123, BITUNG.
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi Kota Bitung, Sulawesi Utara, Minggu, 12 Febaruari 2017. Tiga orang dikabarkan jadi korban, satu orang hilang, dan dua lainnya luka berat.
Sebanyak 2.200 jiwa ikut terdampak akibat bencana alam tersebut dan sekarang dalam upaya evakuasi pengungsian. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut, Noldy Liow, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Curah hujan yang cukup tinggi sejak Sabtu hingga Minggu, mengakibatkan terjadi banjir bandang, dan tanah longsor di sejumlah daerah di Sulut. Namun Bitung yang cukup parah, karena informasi dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Bitung ada tiga orang korban, satu di antaranya hilang dan dua luka berat,” ujar Noldy di Manado.
Ia menyebutkan, empat kecamatan di Kota Bitung yang terkena dampak bencana yaitu, Kecamatan Maesa, Kecamatan Aertembaga, Kecamatan Lembeh Utara, dan Kecamatan Lembeh Selatan.
“Untuk bencana banjir terjadi di Kelurahan Pateten Tiga, Winenet Satu, Winenet Dua, Aertembaga Satu, Tandurusa, Mawali dan Pintu Kota. Sedangkan tanah longsor di Kelurahan Tandurusa, Papusungan, Mawali dan Pintu Kota,” katanya.
Jumlah rumah yang tergenang banjir sekira 600 rumah, tanah longsor 30 rumah. Dan jumlah kepala keluarga yang terdampak sekitar 650 Kepala Keluarga atau 2.200 jiwa.
Saat ini tim terpadu dari BPBD Sulut dan Bitung, kemudian Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Tagana, Palang Merah Indonesia, Polres Bitung, Kodim Bitung, Marinir, Pemerintah Kecamatan, hingga lingkungan sedang melakukan upaya darurat.
Diutarakan Noldy,warga terkena dampak bencana sedang dievakuasi. Pemda Sulut dan Bitung juga mulai membersihkan got-got yang tersumbat, dan membuka akses jalan yang tertutup material yang longsor.
“Menggunakan alkon untuk mengeluarkan air yang menggenangi rumah warga. Ikut juga
didirikan dapur umum. Sedangkan posko utama bencana di Kantor BPBD Bitung,” kata Noldy.(VIN)