Antasari Sebut Ibas Terlibat Pengadaan IT KPU Pileg 2009
JURNAL123, JAKARTA.
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar menyebut pengadaan IT KPU saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 dilakukan Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, bungsu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saat itu saya tidak tahu pengadaan barang itu dilakukan siapa. Saya hanya ingin KPU bekerja benar, tapi kenapa alatnya di grounded. Ternyata pengadaan alat ini dilakukan Ibas. Informasi itu masuk ke KPK, akhirnya kami lakukan penelusuran masalah pengadaan. Tapi belum sampai melakukan itu, saya sudah diusut duluan,” kata Antasari kepada Metro TV, Selasa 14 februari 2014.
Antasari mengaku, sudah menugaskan Haryono Umar yang saat itu menjabat Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan buat melakukan penyelidikan, pengumpulan data dan evaluasi terhadap pengadaan IT KPU
“Kami masih pengumpulan data, saya utus pak Haryono buat menanyakan itu. Apakah alat rusak? Apa pembelian alatnya rekayasa? Sehingga penghitungan (suara) eror terus. Tapi belum sampai ke sana, saya sudah diusut duluan,” kata Antasari
Seperti diketahui, selama proses rekapitulasi suara 9-20 April 2019 di Hotel Borobudur, hanya terkumpul 13.078.538 dari 171 juta suara yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Adapun data dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk baru 67.704, dari total 519 TPS.
Target KPU sebelumnya, selama tabulasi online bisa terkumpul 80 persen suara, tapi keinginan itu jauh dari kenyataan. Diduga ini bisa terjadi karena gagalnya penggunaan Intelligent Character Recognition (ICR) dalam proses tabulasi.
SBY menyebut pernyataan Antasari fitnah. Ia menduga ini sudah terencana untuk menghancurkan Agus Harimurti-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta.
Dalil SBY karena Antasari muncul dan bicara soal kasus yang membelitnya, sehari sebelum Pilkada DKI. Siang tadi, Antasari menyebut SBY ada di balik kasus kematian Nasrudin Zulkarnaen.
Baca juga
“Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari dan para aktor di belakangnya agar Agus-Sylvi kalah dalam Pilkada besok, 15 Februari 2017,” kata SBY melalui Twitter @SBYudhoyono, Selasa 14 Februari 2017.
SBY merasa dirinya terus difitnah sejak November 2016. “Apa belum puas terus memfitnah dan menghancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur dan kalah.”
Sumber : Metro TV News