Metropolitan

AHY Berjiwa Besar

2017-02-16 19.28.23
Agus Harimurti Yudhoyono (Tengah) Didampingi Istri Anissa Pohan (Kiri) Dan Pasangan Calonnya Silvy (Kanan)

JURNAL123, JAKARTA.
Meski hasil pilkada DKI 2017 belum resmi diumumkan KPUD DKI, namun hasil perhitungan cepat telah selesai dilakukan. Dimana dalam hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survey menempatkan pasangan calon Agus-Silvy pada urutan ketiga yang secara otomatis kalah dari paslon 2 Basuki-Djarot dan paslon nomor urut 3 Anies-Sandi.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersikap kesatria dengan mengakui kemenangan paslon lainnya.
Istri calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan, tak bisa membendung air matanya saat suaminya menyampaikan pidato kekalahan di Pilkada DKI 2017, Rabu malam. Meski nampak tegar, Annisa berusaha menyeka air matanya yang menetes.

“Tentunya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta saya, khususnya Annisa, istri saya, dan Aira putri saya yang selalu setia mendampingi saya berjuang,” ucap Agus di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 15 Februari 2017.

Annisa pun semakin tak kuasa menahan derai air matanya. Sesekali ia menyeka air matanya yang menetes.

“Mohon maaf kemarin-kemarin waktu saya tidak banyak untuk menemai Aira. Tapi ini pasti ada hikmah untuk keluarga kecil kita, untuk masyarakat Jakarta, dan untuk kita semua bangsa Indonesia,” tutur Agus.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun berpesan agar anak-anak muda sekarang mampu mengambil risiko dari apa yang dilakukannya.

“Saya juga mengajak generasi muda untuk berbuat yang terbaik, jangah pernah takut gagal, jangan pernah takut kalah. Berbuatlah yang terbaik karena banyak yang bisa diperjuangkan generasi muda Indonesia,” ucap Agus yang juga didampingi Sylviana Murni dan para petinggi Partai Demokrat.

Berikut pidato lengkap Agus:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua. Hari ini kita telah melaksanakan pemungutan suara, pemilihan Gubernur DKI Jakarta dalam keadaan baik, aman, dan lancar. Namun, seperti hal kompetisi lainnya, pasti ada menang dan kalah, ada suka ada duka, itu realitas kehidupan.

Selama masa kampanye, saya menolak berpikir kalah. Karena saya punya prinsip pantang berpikir kalah sebelum perjuangan berakhir. Alasan lain, saya juga tidak mau menurunkan semangat relawan, simpatisan, tim pemenangan yang bejuang bersama kami.

Justru, saya memompa semangat juang, seringkali saya membakar semangat degan yel-yel yang saya pandu sendiri dalam kebersamaan. Itu semata demi memberi semangat teruatama bapak-ibu sekalian yang pagi, siang, dan malam bergerilya di lapangan.

Tapi hari ini tentu berbeda, secara ksatria dan lapang dada saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini, saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini.

Saya bersama Ibu Sylvi mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomer 2, yaitu Bapak Basuki dan Bapak Djarot, dan juga pasangan nomer 3 Bapak Anies dan Bapak Sandi. Tadi saya sudah menghubungi Bapak Basuki dan juga Bapak Anies, tapi mereka masih ada kegiatan. Hal semata, saya mau ucapkan selamat.

Tentu, saya doakan siapapun terpilih jadi gubernur dan wakilnya agar sukses. Saya berharap bapak-bapak bisa bijaksana dan cinta, sayang kepada rakyat.

Saya juga ingin memohon maaf kepada pendukung dan konstituen Agus-Sylvi, saya belum bisa memenuhi harapan bapak-ibu semua.

Saya dan Ibu Sylvi mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya, serta penghargaan dan apresiasi kepada seluruh tim pemenangan simpatisan, serta berbagai pihak yang ikut menyaksikan semua.

Saya bangga dengan seluruhnya, hingga sampai malam ini menunjukkan solidaritas dan semangatnya, betapa besar, tegar. Jangan kecil hati. Insya Allah semua ada hikmahnya.

Saya juga ucapakan terimakasih kepada pimpinan Demokrat, PPP, PKB, dan PAN yang telah mengusung saya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Dalam kampanye lalu, saya sudah sampaikan visi-misi program aksi jika saya terpilih. Itu nilai yang saya anut idealisme menjadi pemimpin, karena rakyat tidak sekadar materi tapi sejahtera lahir batin. Tapi Tuhan belum izinkan saya, saya yakini rencana Allah adalah lebih baik dari rencana manusia.

Secara pribadi, ke depan nanti saya akan tetap mendarmabaktikan hidup saya menuju Indonesia emas 2045. Tentu saya mengajak generasi muda untuk jangan takut gagal dan kalah.

Berbuatlah yang terbaik karena banyak yang bisa diperjuangkan generasi muda Indonesia. Terakhir, saya ucapkan terimakasih kepada keluarga, istri, saya Annisa dan Aira yang terus menemani saya.

Mohon maaf kepada Aira karena saya jadi jarang menemani keluarga. Sekali lagi pasti ini ada hikmahnya untuk keluarga kecil kita dan bangsa Indonesia.

Demikianlah semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah, semoga siapapun terpilih, pemimpinnya amanah bagi warga Jakarta.

Saya mohon maaf bila keseharian saya ada tutur kata dan perilaku kurang berkenan. Kekurangan semua dari saya tapi jika ada klebihan pasti dari Yang Maha Kuasa.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *