3 Pasangan Calon Gubernur DKI Belum Sentuh Soal Urbanisasi
JURNAL123, JAKARTA.
Permasalahan kependudukan di Jakarta menjadi isu yang diangkat dalam debat pamungkas Pilgub DKI 2017. Masing-masing Pasangan Calon (Paslon) memiliki program untuk mengatasi permasalahan tersebut. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta sekaligus sosiolog Musni Umar mengatakan, dalam debat pamungkas yang diselenggarkaan pada Jumat (10/2), para paslon belum menyentuh soal urbanisasi yang menjadi permasalahan kependudukan.
“Ada yang kurang menurut saya soal masalah kependudukan di DKI. Urbanisasi dari berbagai kawasan di luar Jakarta yang datang menyerbu ke Jakarta sama sekali tidak dibahas. Bagaimana menyetop hal itu. Itu yang menjadi kekurangan yang tidak tersentuh sama sekali,” kata Musni.
Kendati demikian, Musni mengatakan masing-masing Paslon memiliki strategi masing-masing soal kependudukan. Misal Agus-Sylvi yang berbicara soal konsep menggeser rumah, Ahok-Djarot soal biaya BPHTB yang bebas biaya hingga Anies-Sandiaga soal kredit rumah tanpa Down Payment (DP).
“Kependudukan juga bicara masalah pendidikan dan pekerjaan. Masalah lapangan pekerjaan penting karena masyarakat tak hanya diberi program untuk dibagikan uang tapi juga disediakan lapangan kerjanya. Untuk pelaksanaan program itu tentu harus dipertajam,” ujar Musni.
Debat pamungkas Pilgub DKI 2017 mengusung tema ‘Kependudukan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan, Antinarkoba, dan Kebijakan terhadap Penyandang Disabilitas’. Debat yang dipandu oleh Alfito Deannova berjalan seru dengan adu gagasan hingga saling ‘serang’ kepribadian antarcalon.
Usai debat, tahapan Pilgub DKI akan memasuki masa tenang kampanye pada 12 hingga 14 Februari 2017 mendatang.(JIM)