Nusantara

Tim Investigasi Telusuri Testimoni Freddy Budiman

Ketua Tim Investigasi, Komjen Pol Dwi Priyanto saat bukaan berupaya mengungkapkan Testimoni Freddy Budiman bersama Hendardi, Efendy Gazali dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjenad Pol Boy Raflu Amar. Kamis (11/8)2016.
Ketua Tim Investigasi, Komjen Pol Dwi Priyanto saat bukaan berupaya mengungkapkan Testimoni Freddy Budiman bersama Hendardi, Efendy Gazali dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. Kamis (11/8)2016.

JURNAL123, JAKARTA.
Upaya penelusuran testimoni Freddy
Budiman yang disampaikan kepada Harris Azhar kini ditindak lanjuti oleh tim investigasi. Ini dilakukan untuk fokus pada keterlibatan pejabat Mabes Polri. Kini sudah berjalan melakukan wawancara adik Freddy Budiman di Lembaga Pemasyarakatan Salemba.

Ketum Tim Investigasi, Inspektorat Pengawasan Umum(Irwasum) Komjen Pol Dwi Priyanto ketika ditemui di PTIK di Jakarta Selatan, Kamis (11/8)2016 mengatakan kami berusaha menjelaskan menindak lajuti dari testimoni Freddy Budiman yang menyampaikan kepada Harris Azhari dari kontras bahwa prinsipnya Polri membentuk tim investigasi gabungan yang bertujuan bekerjasama mendalami testimoni Freddy Budiman yang disampaikan saudara Harris Azhar yang fokus dugaan keterlibatan aparat Polri sedangkan tindakan hukum akan menjadi domain apa bila ini selesai. “Tim berjumlah 18 orang dan penanggung jawab dan dari civil society dan ada satu yang ibu Nungky dari Kompilasi dan hari ini beliau sudah mengikuti kegiatan pemeriksa di Lembaga Pemasyarakatan Salemba bersama- sama dengan Divisi Program dan yang diwawancarai saudara Latif adik dari Almarhum Freddy Budiman Johny Suhendar,” ujarnya.

Selanjutnya, Dwi menegaskan masih berlangsung dan ada tim yang ke BNN untuk berkoordinasi dengan BNN berkaitan dengan apa yang didapati dengan BNN. Di sini terbuka setiap ada informasi yang baru dibuktikan oleh masyarakat termasuk sudah didapat oleh kontras misalnya 25 laporan. “Apa bila diketahui kasus-kasus narkoba menyangkut katakan adalah testimoni Freddy Budiman akan kita tindak lanjuti. Kita proaktif dan kita akan ada kerjasama termasuk juga dengan wartawan bekerjasama agar lebih objektif,” tegasnya.

Sesuai perkembangan, Dwi menjelaskan bahkan kita didampingi ada eksternal juga beliau juga mengendus apa-apa saja yang telah didqpatkan. Walaupun saya penanggung jawab tim. Tidak ada saling menekan dan itu tidak ada. Tadi secara terbuka kita melakukan kerja sama . “Mengungkapkan informasi-informasi membuktikan dugaan-dugaan aparat Polri ini menyimpang atau melanggar betul kejadiannya terjadi atau tidak. Nanti diharapkan hasilnya kita berikan kepada pimpinan dalam hal ini Kapolri untuk ditindak lanjuti oleh institusi. ,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi merinci
Untuk sementara disampaikan karena kegiatan-kegiatannya termasuk rencana untuk ke Nusa Kembangkan senin kita berangkat kesana membawa anggota dan termasuk beliau-beliau kesana juga mendapat informasi dan fakta yang didapat.”Tentunya kita harus selalu optimis pelaksanaan tugas ini walaupun kita menyadari yang bersangkutan . Memang fakta Pak Harris dengan, tetapi yang disampaikan dengan Almarhum yang bersangkutan perlu diuji kebenarannya,” rinciannya.

Lebih lanjut, Dwi menandaskan oleh sebab itu variabel-variabel yang mendukung tinggal kita akan mencari kebenarannya.” Seperti contoh pernyataan katakanlah informasi dari PPATK ke Mabes Polri sampai saat ini insya Allah dalam waktu dekat itu juga akan kita analisis,data itu akan kita analisis misalnya apakah penyidik terlibat ,misalnya ada aliran dana yang penyidikan almarhum seperti itu,” tandasnya.

Seiring dengan itu, Dwi menambahkan Kita harus optimis kalau sehingga memang pada satu dugaan seseorang terlibat dan memang di testimoni ini kan pejabat Mabes Polri sehingga dipercayakan ditelisik sampai atasannya .kita akan tanyakan dan kita konfirmasi dan kita akan cek juga sampai sejauh mana kita duga adanya aliran dana informasi dari PPATK. “Kita harus selalu optimis bahwa akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan fakta-fakta yang dinginkan oleh katakan lah Pak Harris Azhar. Kita berusaha semaksimal mungkin,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Efendy Gazali mengatakan yang menjadi menarik bagi saya begini setelah saya diminta masuk dalam group ini kepada Pak Irwan dan jaringan itu dan profesi berbeda ternyata profesi berbeda itu boleh tetapi kemudian sama-sama objektif boleh . Bagi saya dengan latar belakang komunikasi saya harus melakukan audit komunikasi dengan demikian Komuikasi. “Ada dua persoalan yang tadinya, tim yang bekerja yang disampaikan oleh teman Harris Azhar dalam konteks kalau ada aliran dana kerjasama seperti itu baginya saya mau tanya kepada Wartawan terhadap Harris Azhar dilakukan berapa institusi bagaimana. Dari awal pendapat saya sudah close,” ungkapnya.

Untuk itu, Gazali menandaskan Audit komunikasi itu kan siapa Harris Azhar, who warga negara,kenapa tujuannya kepentingan publik, meskipun ada ujian dalam undang-undang sejauh untuk kepentingan publik. “Kepentingan publik sudah how sudah dilalui oleh Harris Azhar dengan menyampaikan ke Johan Budi baru disampaikan melalui media sosial. Sejak awal saya sudah katakan ke Pak Purwadi mestinya sudah close.,” tandasnya.

Itu sebabnya, Gazali membeberkan satu hal yang belum ,barang kali tim independent harus mengerti nanti kalau ke Nusakambangan Selasa itu kita bisa tanyakan juga kepada yang mendengarkan hal itu apa betul Freddy Budiman menyampaikan seperti itu kepada Harris Azhar. “Kalau audit komunikasi ada tahapan. Pada diceritakan Freddy Budiman percis seperti itu atau ada hal-hal lain dan kalau ternyata . Sampai saat ini disepakati mengenai laporan itu tunggu hasil kerja tim. Kata,-kata itu saya hafal betul tunggu hasil kerja Tim. Kalau saya sudah close tetapi menunggu hasil kerja Tim.,” bebernya.

Selanjutnya, Gazali menambahkan apa betul waktu bersama-sama rohaniawan Freddy Budiman menceritakan seperti itu. Di CCTV dan kita juga meminta pak Harris Azhar atau dari Kontras juga ikut dalam tim. Kalau tidak salah tim ini saja dulu, nanti pak Harris Azhar dan timnya juga menerima masukan.” Tim ini juga akan berlangsung dan masukan dari teman-teman wartawan dan juga apa yang sudah dikumpulkan pak Harris Azhar dengan teman-teman dan bagaimana dengan tim yang lain. Saya berterima sejak awal kita boleh berbeda,” tambahnya.

Sementara itu,Hendardi menjelaskan sebetulnya sesuai pengakuan Freddy Budiman terhadap Harris Azhar informasinya cukup sumir tidak menyebutkan nama dan sudah ditelisik di Pledoinya . “Namun ini harus dilihat dari itikad polri sendiri untuk betul-betul testimoni untuk momentum menuju kan oknum-oknum aparat, disamping kami akan menelusur dari yang sudah disampaikan di Nusa kambangan pembicaraan antara Freddy Budiman dengan Harris Azhar dan sebagainya dalam kasus yang diselidiki katakan informasi dan data yang cukup banyak bantuan dari masyarakat termasuk masyarakat yang masukan ke kontras itu akan sangat berguna dari media,” jelasnya.

Jadi, Hendardi menegaskan tim ini sebagai jembatan elemen masyarakat sipil mendorong aktivitas Polri ke Kepolisian sebagai institusi yang melakukan reformasi dan melakukan tindakan kepada sejumlah oknum. ,”Bahwa tim ini secara periodik ini kan mnyampaikan perkembangan dan laporan ke Publik yang sudah dilakukan. Tentu tidak menyangkut hal-hal penyidikan. Tim ini juga bertangung jawab ke Kapolri dan mempertanggung jawabankan kepada Kapolri,” tegasnya.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *