Nusantara

Densus 88 Ringkus Teroris di Batam Dan Palu

Kabag Penum Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto (Foto Jurnal123.com)
Kabag Penum Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto (Foto Jurnal123.com)

JURNAL123, JAKARTA.
Seiring dengan
upaya pengejaran terhadap para teroris terus saja dilakukan. Pada keesokan hari
kemudian tadi pagi Jumat (5/8) Densus
88 berhasil meringkus 6 orang diduga teroris yang menamakan KGR (Khitabah Gonggong Rebus) itu di wilayah kep Riau, Batam.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Jumat (5/8)2016 mengatakan
kita melakuan penangkapan pada 6 orang yang diduga merupakan kelompok teroris. “Yang ini mungkin belum pernah kita dengar namanya, namanya KGR (Khitabah Gonggong Rebus) itu di wilayah kep Riau, Batam. Kita lakukan penangkapan pada 6 orang ,” ujarnya.

Selanjutnya, Agus menjelaskan 1 GRD, karyawan, penangkapan sekitar pukul 7.20 di wilayah Batam Center,2 TS di daerah Nagoya ,3 ES di Batam center 7.25,
4 TAR di Batam Cente.”5 HGY di jalan Brigjen Katamso batu aji dan 6 MPS di batu aji . Pimpinan kelompok KGR ini adalah GRD. Keterlibatan GRD yang bersangkutan pernah menampung dua organisasi jaringan teroris yg berasal dari Lugur, yaitu D dan A. D ini di deportasi dan A di lalukan penangkapan akhir tahun 2015 di Bekasi,”jelasnya.

Lebih lanjut,Agus merinci GRD merupakan fasilitator keberangkatan mereka -mereka yang ingin bergabung ke Suriah. Mereka -mereka yang berasal dari Indonesia yang ingin bergabung u menjadi kelompok teroris yg ada di Suriah melalui Turki.”GRD diduga menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme di Indonesia khususnya yg berasal dari Bahrun Naim (BN) yang ada di Suriah,” rincinya.

Sesuai perkembangan, Agus menandaskan GRD dan B N. pernah merencanakan untuk melakukan serangan teror ke negara tetangga kita yaitu Singapura mereka akan menyerang menggunakan roket dari Batam ke Singapura. “GRD melalukan penyerangan di beberapa tempat atas perintah BN. termasuk merencanakan bom bunuh diri dengan sasaran tempat keramaian dan objek vital termasuk di dalamnya kantor- kantor kepolisian dan juga mengembangkan sel -slel teroris yang mereka inginkan di beberapa negara di Aasia Tenggara,” tandasnya.

Untuk itu, Agus membeberkan GRD itu penangkapan pagi hari oleh densus keenam orang ini masih terus kita lakukan pemeriksaan intensif. Mudah-mudahan langkah dan upaya yg kami lakukan ini mampu mematikan rasa aman masyarakat. “Namun Kami butuh dukungan dengan peran serta masyarkat dan yang paling penting jangan terlibat perilaku maupun kegiatan- kegiatan radikal yang mematikan menyimpulkan dampak yang sangat tidak menguntungkan baik diri sendiri maupun lingkungannya,” bebernya.

Menyinggung barang bukti, Agus menambahkan untuk yang ke enam ini, siang ini rencananya akan dilanjutkan akan dilakukan penggeledahan di lokasi-lokaisi yang sudah di ketahui penyidik dalam hal ini densus 88 dan polda, kita tunggu perkembangannya. “Sedangakan yang 3 ini Sudah kita dapatkan sebelumnya kita belum melakukan olah TKP tapi akan kita lakukan untuk langkah-langkah lebih lanjut.Kalau mereka sedang apa melalukan apa , kita akan coba lakukan penelusuran oleh teman -teman di sana , di Batam center itu apakah di Mall atau dimana, siang ini akan dilakukan oleh TKP,” tambahnya.

Pengejaran terhadap para pengikut teroris Santoso terus dilakukan. Selama dua hari berhasil melakukan penegakan Hukum di Dua Tempat dan menangkap 3 Orang anggota teroris Santoso.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjend Polri Agus Rianto ketika ditemui di Mabes Polri Jumat (5/8) 2016 mengatakan dua ditemui hari dit Mabes Polri kemarin dan hari ini densus 88 Mabes Polri di back IP oleh polda melakukan proses penegakan hukum di dua tempat. “Ini merupakan rangkaian komitmen kami dari Polri untuk mampu menentukan rasa rasa aman bagi masyarakat di manapun berada. Dan kita berupaya setiap saat untuk mampu melaksanakan tugas tersebut,” ujarnya.

Selanjutnya, AgusKem menegakan kemarin hari Kamis, 4 Agustus sekitar pukul 08.00 WIB, densus 88 Menangkap 3 orang yang merupakan jaringan kelompok teroris pimpinan Santoso. “Ketiga orang tersebut adalah IA yang bersangkutan ditangkap di rumahnya di Kecamatan Monolo, Kecamata Sigi, Sulawesi tengah,” tegasnya .

Lebih lanjut, Agus menjelaskan JA di tangkap di rumahnya di Palu, dan ketiga MA alamat di Palu timur tapi penangkapan bekerja sama pihak otoritas bandara Palu pada saat yang bers ngkutan akan berangkat menuju Kalimantan. “Jadi MA ini sudah di dalam pesawat yang sudah siap berangkat.Ketiga ini kurir aktif kelompok Santoso,” jelasnya.

Untuk itu, Agus menambahkan ketiga
nya bukan termasuk DPO tetapi ke tiga ini aktif sebagai kurir dalam rangka mendukung operasional dalam rangka pengumpulan logistik kelompok tersebut.
“Dari mereka dilakukan pengembangan 7×24 jam,” tambahnya.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *