Eksekusi Mati Nusakambangan Malam Ini
JURNAL123, CILACAP.
Sejumlah jaksa eksekutor, rohaniwan yang akan melaksanakan eksekusi 14 terpidana mati sudah masuk ke Dermaga Wijaya Pura untuk menuju ke Pulau Nusakambangan. Mereka tiba di Dermaga Wijaya Pura sekitar pukul 18.15 WIB.
Jaksa eksekutor naik dengan menggunakan bus milik Pertamina. Selain itu ada dua minibus yang membawa rombongan jaksa ikut turun di dermaga.
Masuknya jaksa eksekutor menandakan pelaksanaan eksekusi tinggal dalam hitungan jam. Penjagaan di area dermaga juga semakin diperketat.
Selain jaksa eksekutor, sekitar pukul 18.48 WIB kembali masuk sebuah bus Simbrani yang mengangkut Tim DVI dari Polda Jateng dan perwakilan keluarga masuk ke Dermaga Wijaya Pura.
Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro mengatakan, belum mengetahui kapan pelaksanaan eksekusi. “Ditunggu saja,” katanya.
Dari pantauan, sempat terlihat pula Romo Carolus Burrow, rohaniwan dari Kristen Katolik sempat dikawal sejumlah petugas kepolisian masuk ke dalam Dermaga Wijayapura.
Malam ini, langit Nusakambangan terlihat mendung. Angin cukup kencang berhembus di sekitar Dermaga Wijayapura dan hujan sempat turun di sore harinya.
Untuk melaksanakan eksekusi mati terdakwa hukum mati di lapas Nusakambangan ,
Sekitar 600 lebih anggota Polri dari Polda Jawa Tengah dan perbantuan dari Polres sekitar siap membantu Kejaksaan Agung melaksanakan eksekusi mati.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, Kamis (28/7)2016 ditemui Mabes Polri mengatakan sekitar Sekitar 600 lebih anggota Polri dari Polda Jawa Tengah dan perbantuan dari Polres sekitar siap membantu Kejaksaan Agung melaksanakan eksekusi mati.”Polda Jawa Tengah sudah siap membantu eksekutor melaksanakan eksekusi pada narapidana. Ratusan personel siap melakukan eksekusi,” ujarnya.
Selanjutnya,Martinus menegaskan ratusan personel itu disebar di berbagai titik.Mulai dari di Nusakambangan sendiri hingga di kota-kota lain seperti Cilacap dan Purwokerto. Sementara itu untuk tim di luarNusakambangan, dikatakan Martinus tim ini siap dikerahkan apabila memang dibutuhkan perbantuannya sesuai dengan permintaan Kejaksaan.
“Khusus untuk regu tembak, masing-masing terpidana ada 10-12 personel. Jadi tinggal dikalikan 12 personel dengan 14 terpidana mati, total ada 168 personel,” tegasnya.
Ketika ditanya kapan eksekusi dilaksanakan ,Martinus menandaskan eksekusi mati, mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini menambahkan umumnya eksekusi dilakukan malam jelang dini hari.”Umumnya memang malam hari, dipilih karena tenang. Soal kapan waktu pasti ya kami tunggu permintaan jaksa,”tandasnya.(VEK)