Nusantara

Kompolnas Serahkan 7 Nama Calon Kapolri

tmp_25721-kompolnas-130722c1504084491
Jurnal123, Jakarta.
Gojang ganjing nama Calon kapolri yang terus ditutupi ternyata ada 7 nama calon. Msekipun sudah diserahkan ke Presiden hingga kini prosesnya tidak transparan dan terus menjadi sorotan sejumlah kalangan. Meskipun nama-nama itu sudah digodok di Wanjakti dan yang sudah diserahkan ke Komisi kepolisaan Nasional namun kompolas tutup mulut.

Dari sumber saat di temui diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/6)2016 mengatakan 7 Nama nama calon yang sudah diusulkan Kompolnas sudah ada ditangan Presiden. Sat itu ada nama calon yang disrahkan, namn sampai sekarang presiden belum menyikapinya dan memutuskanya mana nama yang akan dikirm ke DPR,
“Pertama ada Komjen Pol Dwi Prijanto, ia adalah Lulusan Akademi kepolisaan( Akpol) tahun 1982 kini ia menjabat Inspektorat Pengawasan Polri. Dwi akan pensiun pada tahun 1917. Kedua adalah Komjen Pol Budi Gunawan , ia kini menjabat Wakil Kapolri. Ia Lulusan Akpol 1983 dan ia akan pensiun pada tahun 1917 mendatang,”ujarnya.

Selanjutnya, Sumber menjelaskan Ketiga. Komjen Pol Budi Waseso Lulusan Akpol tahun 1983 sekarang ia menjabat sebagai kepala Badan Narkotika Nasional. Ia akan pensiun pada 2019 nanti. Ke empat .Komjenp Pol Putut Bayu Seno kin menjabat kepala Badan Pemeliharaan Keamanan. Komjen Pol Putut lulusan Akpol 1984 dan ia akan peniun pada tahun 2019 mendatang. “Kelima adalah Komjen Pol Syariffudin adalah lulusan Akpol 1985 dan sekarng menjabat sebagai Badiklat Kepolisian .Ia akan pensiun tahun 2019,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sumber menamdaskan Ke enam Ada nama Komjen Pol Suardi Alius ia lulus Akpol 1985 dan saat ini menjabat sekretaris Utama Lemhanas. “Ke Tujuh. Komjen Pol Tito Karnavian sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Penaggulangan Terorisme. Ia lulus Akpol 1987 dan akan pensiun pada tahun 2022,”tandasnya.
sementara itu, Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia Fadli Nasution berpendapat bahwa lembaga legislatif tidak perlu dilibatkan di dalam penunjukan Kepala Polri. Hal ini karena proses di parlemen sering kali menyebabkan kegaduhan politik.Jabatan Kapolri ini menjadi polemik karena melibatkan lembaga politik, yakni legislatif,” ujarnya.

Untuk itu, Fadili menegaskan jika penunjukan Kapolri diserahkan hanya kepada Presiden sama seperti saat Presiden menunjuk menteri, Fadli yakin tidak akan menimbulkan kegaduhan seperti yang terjadi di masa pemerintahan Joko Widodo.”Jadi serahkan saja proses di Wanjakti, lalu ke Kompolnas. Ditelusuri track record-nya untuk diserahkan ke Presiden. Presiden kemudian memutuskan siapa yang menjadi Kapolri. Ya harusnya itu saja,” tegasnya..

Lebih lanjut, Fadli menandaskan selain gaduh, penunjukan Kapolri tanaa melalui lembaga legislatif juga diyakini Fadli mempersempit ruang transaksi politik.” Saya menyadari akan sulit untuk mewujudkan hal tersebut. Sebab, hal itu membutuhkan revisi undang-undang dan proses revisi itu terjadi di DPR. Fadli tak yakin DPR rela memangkas kewenangannya sendiri dalam hal penunjukkan Kapolri. Meski ini ide yang cukup baik, tapi saya yakin DPR enggak mau dikurangi wewenangnya. Mereka kan selalu bilang, Polri itu mitra DPR dan sebagainya itulah,” tandasnya.

Karopermas Mabes Polri, Brigjend Pol Agus Rianto mengatakan ya kita lihat saja,saya pernha katakan bapak JeneralPol Bbadrodin Haiti saat ini beliau hari ini tugas diDinas di Polri tertentung nanti 1 Agustus 2016. Pengakhiran tugas 1 Agutus 2016 sehingga masih punya waktu sekarng bulan Juni.kalau Bulan Juni ada menjelang pertengahan. “Kita nanti lihat pada kedepan , mudah ada keputusan lainnya. Ada pernyataan, apapun keputusannya baik ,apapun keputuannya dalam rangka memberikan pelyanan. Secara merata.kita berharap masyarakat perlu terburuh-buruh dan terlalu berandai-andai serung berasumsi kalau Kapolri ini akan begini-begini. Nanti lihat siapapun Kapolrinya beliau akan berusaha semua akan tercurah untuk kepada masyarakat,” ungkapnya..

Menyingung pergantian Kapolri, Agus mengankui Insyah Allah bisa, nanti bapak presiden yang memutuskan dan bapak Presiden yang mengetahui ada berapa jenderal berbidantng 3 ,siapa yang berbindatng dua, ada siapanyang berbintang 1. ” Kan datanya ada di SDM .Dalam artinya juga kita tidak bisa , berharap termasuk teman-teman media tidak memaksakan Bapak Presiden dan pasti belua sudah mempertimbangkan siapa-siapa dan kapan beliau memastikan dan mengirim nama yng nantinya akan meduduki jabatan Kapolri. Kita lihat saja nanti mudah-mudah dalam waktu dekat sudah terjawab pertanyaannya,” akunya. (VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *