Hukum

Ketua Jakmania Minta Penjelasan Terkait Kematian Fahreza

Ketua Umum Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (17/5)2016 usai bertemu Kabareskrim .(Foto Vecky Ngelo JURNAL123)
Ketua Umum Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (17/5)2016 usai bertemu Kabareskrim .(Foto Vecky Ngelo JURNAL123)

Jurnal123, Jakarta.
Perkara kematian Muhammad Fahreza (16) salah satu anggota Jekmania diduga kemaian akibat dianiaya Polisi, Oleh kerena ketua Umum Jekmani saat bertandang ke Mabes Polri bertemu dengan kabareskrim dan mendapat jawaban kasus ini Kapolri perintahkan kapolda Metrojaya segera menuntaskan dan itu dilakukan secara cemar sehingga kasus itu terang menderang.

Ketua Umum Jekmania, Richard Achmad Supriyanto ketika ditemui di Mabes Polri,Selasa (17/5) 2016 mengatakan: Kita ketemu dengan Pak Kabareskrim , agendanya silarturahim dan tentunya terkait dengan soal kejadian tempo hari anggota kita dan pada prinsipnya Mabes sudah dapat mengetahuinya .”Dan Kapolri dan Kabarskrim sudah menghubungi Kapolda untuk menindak lanjuti kejadian dilapangan,” ujarnya.

Menyingung dari Kabareskrim ada penyampian apa saja, Richard menegaskan sama harus sport mengawal karena ini harus didukung dan perlu data kelengkapan mengenai kejadian .”Intinya inisudah direspon oleh Kapolri,Kapolda nanti kurang Kapolda yang akan menangani kasus terebut. Sampai pesan kapolri dan sudah memerintahkan Kapolda yang disampaikan oleh Bapak Kabareskrim dan sama-sama akan pengawal pristiwa itu,” tegasnya.

Meminta ketegasan apakah Jekmania datang ke Mabes Polri, apakah itu udangan Kabareskrim, Richadrd menjelaskan jadi kita datang dengan para pendiri dan GM komunikasi dengan para pendiri. Dan disinkron dengan par pengurus,dan kaita darang bersamea-sama untuk bertemudan beddialog dengan Kabareskrim.

Seiring dengan paara Jekmania apa harapannya, Richard meincinya artinya ini kejadian yang memang tak diduga sebelumnya, dan namanya sudah kejadian tentunya harus ada terang menderang prosesnya. Bagaimana dan yang melakukan polisi, kan kasus ini kan sudah perhatian publik. “Teman-teman tahu ada Komisi III yang akan memantau dan IPW memantau , ada kontras. Dan kita juga rencana akan ketemu dengan komsi III dan korban adalah anak diabawah umur dan rencana ole KPAI . Korbannya adalah Mochmad Fariza dan kasus ini sudah menjadi perhatian publik dan tentunya bukan hanya kita ,kan publik sudah mengetahui kasusnya,

apakah Jekmania akan memberikan bantuan, Richadrd menandaskan kemarian kita sudah memberikan bantuan dan hari ini adalah hari ke tiga. Ini nanti kita akan lakukan lalilan disana. “Kalau kronlogis dan kita akan sama terlusuri dari pihak dan korimtoligi dan , pihak kita juga mempunyai kronolgi dalam nati kita sinkronkan.”tandasnya.

Menyoroti soal pengamanan ini, Richacrd membeberkan dan artinya mungkin Pihak Polda akan evalusi. dan ada catatan menurut saya pihak Panitiya operator liga harus mengevalusi dan ini kan pertandingan sepak bola,mainnya malam hari jam 9.00 malam (pukul 21.00 malam. “Artinya ada kejadian dan seharusnya harus dievaluasi apakah masih layak. Kalau kondisinya makan korban. Artinya semua pihak harus evaluasi soal kejadian,” bebernya

Ketika ditanya dan mau pebegasan saja, apakah ini sudah dilaporkan ke Polisi atau bagimana, Richard mengakui kalau kita belum melaporkan , lebih pada ke pihak keluarga kan begitu. “Perlu koordinas pihak kepolisian dengan pihak terkait. kan kasus sudah menjadi perhatian publik. artinya banyak rekan-rekan yang membantu . Ya, karena kasus ini kan sudah sampai kepada Pak Kapolri , makanya ada perhatian maka kita hubungkan,”akunya.

Apa sebenarnya apa yang terjadi dan apakah polisi sudah memprosesnya, Richard menambahkan langsung diperintahkan ke Polda Metro jaya, karena ini kan pengamanan sepak bola juga. ada dI Polda Metro dan Polda Metro yang akan mengawal itu. Walaupun tempo hari pihak Polri dengan Kapolres Jakarta Selatan sudah kerumah kita .
“Ya ,kita serahkan kepada keluarga.Siang hari ini kita akan bertemu keluarga. Prinsipnya kita akan kawal prosesnya. Apapun dan sifat penyelidikan dan penyidikan,” tambahnya.

Adapun Fahreza meninggal dunia Minggu pagi (15/5/2016) setelah dirawat secara intensif di RS Marinir Cilandak.
Ia dilarikan ke rumah sakit saat pertandingan Persija melawan Persela di Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016).

Fahreza tewas akibat luka parah di kepala, yang diduga berasal dari anggota kepolisian, yang menyerangnya saat terjadi kerusuhan di pintu masuk Stadion.

Hingga kini, pihak kepolisian masih berusaha membuktikan ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *