Indonesia (Masih) Berpeluang Gelar MotoGP
JURNAL123, JAKARTA.
Indonesia masih memiliki peluang untuk mengamankan penyelenggaraan MotoGP meski hingga kini belum melakukan tanda tangan kontrak dengan pemegang lisensi MotoGP, Dorna.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, mengklaim batas waktu penandatanganan kontrak antara pemerintah dengan Dorna bukan 30 Januari lalu.
“Deadline kontrak penyelenggaraan sampai bulan Juni (tahun ini),” kata Erick saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/2).
Mengenai pembiayaan, ujar Erick, sebenarnya swasta semestinya juga turut ikut mendanai dalam hal pembangunan sirkuit dan infrastruktur. Sementara, pemerintah hanya memberikan dukungan berupa akses serta pengamanan.
Erick menegaskan pihaknya akan tetap berusaha untuk menyelenggarakan MotoGP pada tahun 2017. Namun, pria yang juga menjabat presiden klub Inter Milan itu mengklaim Indonesia tetap bisa masuk kalender MotoGP 2018.
“Namun, kami masih berusaha sebisa mungkin tidak mundur,” ujar Erick.
Dorna selaku pemegang lisensi MotoGP, kata Erick, siap membantu pembangunan infrastuktur untuk penyelenggaraan MotoGP. “Intinya, Dorna untuk Indonesia. Pangsa pasar terbesar ada di Indonesia,” kata Erick.
Lebih jauh, Dorna dikabarkan secara resmi akan datang ke Indonesia dalam waktu dua pekan mendatang. Erick mengatakan Indonesia akan berusaha mendapatkan kontrak jangka panjang dari Dorna.
“Kami minta ke mereka tidak hanya untuk 3 tahun ke depan, tetapi sepanjang waktu,” kata Erick.
Sebelumnya, pihak Kemenpora menyatakan ajang balap motor elite dunia itu masih bisa dilangsungkan di Indonesia. Saat ini, kajian sedang dilakukan mengenai perlu atau tidaknya MotoGP di Indonesia terutama dari aspek finansialnya.
Kajian itu rencananya dilakukan oleh Kemenpora bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata. Juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan pihaknya tengah mengkaji lokasi MotoGP dilangsungkan. Terlebih, karena pelaksanaan di Sirkuit Sentul dan Gelora Bung Karno tidak lagi dapat dilakukan.(CNN)