Polisi Masih Identifikasi Pelaku Teror Bom Sarinah
JURNAL123, JAKARTA.
Sejak terjadi peledakan Bom di Sarinah, dimana lima pelakunya tewas namun polri tidak diam terus melacak identitas. Dugaan kuat melakukannya ada jaringan ISIS.
Kepala Devisi Humas Mabes Polri, Irjend Pol Anthon Charliyan ditemui di Mabes Polri, Kamis (14/1)2016 mengatakan
Hingga kini kami masih mendalami identifikasi wajah, ada identitas tapi siapa tau pakai orang lain.
Pelakunyakami dalami, analisa cctv, kami dapatkan jajak rekam.”Dikumpulkan jejak rekam, saksi di tempat kejadian perkara.Sementara dugaan kuat kami ini dr kelompok ISIS , sudah ada warning dua bulan lalu setelah ada kejadian, teror di Prancis, dikatakan salah satu petinggi di suriah bahwa akan ada konser di indonesia, indonesis akan jadi berita internasional,” ujarnya.
Ketika ditanya kaitan dengan Bandung, Anthon menegaskan belum bisa secepat itu dikaitkan sama bandung dan bekasi
“Kenapa kami proaktif karena mereka mau melakukan aksi di akhir tahun, kenyataannya tidak, mereka satu sama lain berdiri sendiri, tapi satu ideologi juga, ingin mendirikan Negara islam Indonesia(NII),” tegasnya.
Ketika,ditanya,berkaitan dengan foto terduga pelaku dan BlackBerry, Anthon menjelaskan Itu di media massa, selain hal-hal yang diumumkan kami silahkan saja, tidsk usah terpengaruh, kami enggak mungkin beberkan BlackBerry disita, itu pro justisia.”Polri enggak siarkan poto pelaku dan blackberry ” jelasnya.
Untuk itu, Anthony merinci Posisi jenazah di beberapa di Rumah Sakit. Ada warga Belanda dan alzasair bisa melarikan diri, tapi terserempet juga.” Ada jaringan dibelakangnya,Dua orang baku tembak, Ada baku tembak di depan tersibuk. Terus motor dua orang, meletakkan lagi bom bunuh diri.Menit lah, serangkaian ini direncanakan dengan matang,” rinciannya.
Ketika disinggung mengenai bom, Anthon mengakui Bom rakitan, ada gotri paku baut- baut. Ada Pistol organik dan rakitan, bukan pistol polisi.Pelaku kemungkinan warga negara indonesia semua.”Warning ISIS kita sudah tangkap beberapa orang, Solo di Bekasi, Bandung, Jakarta, malah dengan adanya penangkapan tersangka, banyak menuai protes kenapa ditangkap pada hal belum beraksi, apa kita tunggu aksi juga,” Akunya
Lebih lanjut, Anthon menambahkan Polisi sudah 200 kali lebih menerima ancaman teror, itu pun juga ditangkap kemarin sebelum tahun baru ada 16 org, itu kami antisipasi tapi gak bisa semua kami cover, kami belum bisa memastikan,Karena gak mungkin disebutkan.”Salah satu kekurang berhasilan kami terlalu cepat beritahu, jadi cepat melarikan jejak,”tambahnya.(VEK)