Pertemuan Gubernur-DPRD DKI Buntu, Ahok Dinilai Arogan
JAKARTA, JURNAL123.
Upaya mediasi antara Ahok dengan DPRD DKI Jakarta yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri berakhir buntu. Pertemuan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang telah dilakukan selama dua jam, berakhir tanpa kesimpulan jelas.
Usai rapat kepada wartawan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyatakan kalau pembahasan berlangsung panas. Ahok menurut Lulung -panggilan Abraham Lunggana- sempat memarahi para stafnya yang hadir dalam rapat saat pembahasan ihwal pembelian UPS.
“Kami jelaskan kalo kami tak pernah mengusulkan pembelian UPS,” kata Lulung kepada wartawan, Kamis (5/3).
Sebenarnya, hari ini rapat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta yang digelar di Kementerian Dalam Negeri bertujuan untuk meredakan konflik antara dua lembaga pimpinan daerah ibu kota. Rapat mediasi tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono beserta jajaran petinggi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.
Sementara itu, seluruh pimpinan DPRD juga hadir, antara lain Ketua Prasetyo Edi Marsudi serta tiga Wakil Ketua M Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan. Turut hadir pula Ketua Panitia Angket Mohammad Sangaji. Sebagai ‘wasit’ mediasi ini adalah Kemendagri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswandi A Temenggung dan Direktur Jenderal Keuangan Daerah Reydonnyzar Moenek.
Kepada media, Lulung juga mengatakan kalau tujuan kehadiran DPRD bermediasi adalah untuk mencari jalan keluar. Namun Ahok rupanya tak mau berdamai. Ia lantas menjelaskan bahwa semua yang tercantum dalam APBD 2015 merupakan hasil pembicaraan dua pihak, Pemprov DKI dan DPRD.
“Gubernur mau memecat anggotanya dalam rapat, gubernur preman!” katanya. Teriakan Lulung itu diamini oleh anggota DPRD lainnya.(CNN)