Hukum

Tim Independen Rekomendasikan Pembatalan Calon Kapolri Komjen Budi Gunawan

Syafii Maarif Sedang Berbincang Dengan Jokowi
Syafii Maarif Sedang Berbincang Dengan Jokowi

JAKARTA, JURNAL123.
Ketua tim independen Syafi’i Maarif mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan sejumlah masukan kepada Presiden Joko Widodo perihal kisruh antara Polri dan KPK. Salah satunya, yakni agar pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri dibatalkan. Tim juga meminta Budi mengundurkan diri dari pencalonan itu.

“Yang paling bagus BG mundur dari pencalonan dan itu mungkin akan terjadi,” kata Syafi’i di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menyatakan, suara tim independen bulat menginginkan hal itu dilakukan oleh Presiden. Dia menilai, wacana yang berkembang agar Budi Gunawan dilantik dan kemudian diberhentikan sulit dilakukan.

“Bagi saya itu berat sekali. Dilantik, lalu diminta berhenti, kalau tidak mau berhenti kan repot itu. DPR itu punya (langkah) apa sendiri bukan? Politik itu,” tukas Syafi’i.

Menurut Syafi’i, atas saran dari tim independen ini, Jokowi akan mengambil keputusan dalam waktu depat. Dia berharap Jokowi bisa membuat sikap pada akhir Januari.

Jokowi, sebut Syafi’i, juga harus berani mengambil risiko jika tidak melantik Budi. Dia menyadari keputusan tersebut akan mengganggu hubungan eksekutif dan legislatif.

“Yang penting komunikasi politiknya dan sepertinya Presiden optimistis,” ucap Syafi’i.

Kalangan DPR mendesak Presiden Jokowi segera mengambil sikap terkait pelantikan Kapolri. Setelah Jenderal (Pol) Sutarman diberhentikan, kepemimpinan Polri diserahkan kepada Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Tim independen ini terdiri dari sembilan orang. Selain Jimly, anggota tim independen adalah sosiolog Imam Prasodjo, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, mantan pimpinan KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar serta mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif.

Sumber : Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *